Bisnis.com, BANDUNG - Swiss berhasil mengeser Singapura dari posisi teratas sebagai negara tujuan para ekspatriat untuk tinggal dan berbisnis.
Swiss yang dikenal sebagai rumah bagi beberapa bank swasta besar, pedagang komoditas dan perusahaan farmasi dinobatkan sebagai tempat terbaik untuk tinggal dan bekerja oleh HSBC Holdings Plc.
Dari data HSBC yang dikutip Bloomberg, Swiss melonjak dari posisi ke-8 tahun lalu karena mendapat nilai tertinggi setelah berhasil memperlihatkan potensi penghasilan dan stabilitas ekonomi serta politik di wilayahnya.
Gaji rata-rata di Swiss mencapai US$111.587 atau 47persen lebih tinggi dari rata-rata pembayaran US$75.966 di 33 negara yang disurvei oleh HSBC dalam laporannya.
Tujuh dari 10 ekspatriat mengaku mereka memiliki lebih banyak memiliki pendapatan setelah pindah ke Swiss.
Meskipun negara dengan penginapan ski terkenal mulai dari Zermatt dan Verbier hingga St. Moritz mencetak skor tinggi untuk kualitas hidup, Swiss ternyata bukan tempat untuk mencari kepuasan dan pertemanan.
Pindah ke Swiss
Skor Swiss untuk dua hal ini hanya mencapai peringkat masing-masing 31 dan 24. Namun, Swiss dianggap sebagai tempat yang bagus untuk membesarkan anak-anak dan menjadi rumah jangka panjang.
"Penelitian ini mengonfirmasi apa yang kami dengar dari klien, banyak dari mereka pindah ke Swiss untuk kualitas hidup yang tinggi, prospek bisnis yang baik dan stabilitas ekonomi dan politik," kata Jean-Francois Bunlon, Kepala Pasar HSBC Private Banking di Swiss, Kamis (4/7/2019).
Singapura harus menerima posisi kedua, setelah menduduki peringkat teratas selama empat tahun terakhir.
Negara dengan skor tertinggi seperti Turki melonjak dari 22 ke 7 dan mendapatkan nilai tertinggi untuk komunitasnya yang terbuka dan ramah serta untuk kemudahan ekspatriat dalam menetap.
Spanyol melonjak sembilan langkah ke posisi empat, setelah menempati urutan pertama dalam sub kategori kualitas kehidupan dan kesejahteraan fisik dan mental.
Sayangnya, Inggris harus tumbang dari rangking 20 ke 27 akibat ketidakpastian Brexit yang mempengaruhi stabilitas ekonomi dan politik di negara tersebut. Namun, Inggris masih meraih posisi yang tinggi untuk sub kategori pemenuhan dan kemajuan karir.
Swedia juga mengalami hal serupa. Negara ini turun dari rangking 7 ke rangking 20. Skor tinggi bagi stabilitas ekonomi dan kehidupan pekerjaan yang seimbang tidak mampu melampaui skor untuk pertemanan dan pencapaian potensi diri.