Bisnis.com, JAKARTA - Musyawarah Nasional Partai Golkar diharap terlaksana sebelum Desember 2019. Pelaksanaan Munas sebelum Desember diusulkan agar Partai Golkar bisa segera mengkonsolidasikan internalnya dan efektif membantu pemerintahan baru hasil Pilpres 2019.
Harapan itu disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komaruddin. Menurutnya, Munas pra-Desember 2019 bisa membuat para pemimpin Golkar terpilih segera bekerja efektif
“Dorong saja dipercepat supaya bisa bersama-sama bekerja dengan pemerintahan Jokowi," ujar Ujang kepada wartawan, Rabu (3/7/2019).
Menurut Ujang, saat ini ada kecenderungan Munas Golkar disusun agar terlaksana Desember 2019. Alasannya, agar Ketua Umum Golkar Airlangga Hartanto bisa leluasa menempatkan politikus-politikus Golkar pendukungnya di kabinet dan pimpinan DPR-MPR hasil Pilpres 2019.
Jika hal itu terjadi, Ujang memprediksi Airlangga bisa dengan mudah memenangkan Munas Golkar tahun ini. Akan tetapi, jika Munas terselenggara sebelum pelantikan presiden dan wapres terpilih maka peta persaingan untuk meraih kursi pimpinan Golkar lebih terbuka.
Terakhir, Ujang menganggap selama 2 tahun ini Airlangga gagal memimpin Golkar. Karena itu dia merasa wajar jika nantinya ada pergantian Ketua Umum di tubuh partai beringin.
“Karena tahun ini [Golkar] targetnya 110 kursi, lalu di Pileg 2014 dapat 91 kursi sementara saat ini 85 kursi. Airlangga pernah mengatakan, jika dia dianggap gagal artinya kepemimpinan itu. Hari ini kami lihat Golkar kurang berhasil," katanya.
Saat ini, telah muncul satu nama sebagai bakal calon Ketua Umum Golkar selain Airlangga. Nama yang dimaksud adalah Bambang Soesatyo (Bamsoet).
Ketua DPR RI ini mengklaim sudah mendapat dukungan DPD Golkar Riau dan Maluku Utara untuk maju sebagai calon Ketua Umum. Bamsoet mengaku hal tersebut sebagai dukungan atau support dari anggota.
Menurutnya, banyak anggota DPD berharap Golkar menjadi lebih demokratis serta mengedepankan musyarawarah dan mufakat saat pengambilan keputusan.
"Golkar, kita ketahui masa berakhirnya 2019. Dari Januari sampai Desember. Kami berharap semakin banyak yang masih kontestasi, semakin baik. Itu jadi cermin perkaderan baik dan melahirkan calon pemimpin," ucapnya, Selasa (2/7).