Bisnis.com, JAKARTA - Pakar Komunikasi Politik Universitas Paramadina Hendri Satrio memprediksi sejumlah menteri saat ini yang berpotensi tetap dipertahankan atau diganti pada pemerintahan Jokowi - Ma'ruf Amin mendatang.
Hendri mengatakan pergantian jabatan menteri diyakini untuk memuluskan misi Jokowi mencatatkan hal positif di periode terakhir ini. Alhasil, Jokowi diperkirakan bakal melakukan perombakan posisi menteri untuk mempermudah pemerintahan ke depan.
"Jokowi senang bisa terekam sejarah, meninggalkan legacy-legacy yang bisa diingat oleh sejarah. Makanya periode kedua dia akan mencari menteri yang bisa menghasilkan legacy buat dia," kata Hendri kepada Bisnis, Rabu (3/7/2019).
Jokowi diyakini Hendri bakal menyeleksi sejumlah menteri untuk lima tahun mendatang. Hendri menyebut beberapa nama yang berpotensi diganti maupun dipertahankan.
Nama-nama itu di antaranya adalah Susi Pudjiastuti. Menurut Hendri, Susi dapat memberikan citra positif untuk pemerintah RI. Pemilik maskapai penerbangan Susi Air itu bahkan mampu meningkatkan jumlah ikan di laut serta berani menenggelamkan kapal asing.
Kendati demikian, Susi ditengarai cukup kontroversial di dalam kabinet. Hendri memperkirakan Susi hanya memiliki kemungkiman 50 persen bertahan di dalam kabinet.
Lain lagi dengan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/ Bappenas) Bambang Brodjonegoro. Dia dinilai berkontribusi terhadap dikeluarkan kebijakan Tax Amnesty melalui Kementerian Keuangan. Berkat hal itu, Bambang diperkirakan bakal tetap bertahan.
Hal yang sama juga berlaku untuk Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Hendri menyebut Basuki kemungkinan besar tetap bertahan karena keberhasilan dalam pembangunan infrastruktur.
Demikian pula Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Dia memiliki kans bertahan di kabinet. Sejak pertama kali menjabat, Amran dinilai Hendri telah "berhadapan" dengan tiga menteri perdagangan.
Amran disebut Hendri memiliki program swasembada pangan. Akan tetapi di sisi lain, kementerian perdagangan malah melancarkan impor.
Lain lagi dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Sambil berseloroh, Hendri menyebut Sri Mulyani tetap memberikan legacy untuk pemerintahan Jokowi. Namun khalayak akan lebih mengingatnya sebagai menteri karena banyak melakukan utang luar negeri.
"Yang bikin deg-degan adalah Sri Mulyani. Dia meninggalkan legacy, iya. Tetapi dalam bentuk utang, kan tidak lucu juga. Ini pasti 50 : 50. mau diteruskan apa tidak," papar Hendri.
Prediksi yang mirip juga berlaku untuk Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. Meski telah mencanangkan induatri 4.0, hingga kini pencanangan tersebut belum terlalu muncul di lapangan. Jokowi, kata Hendri, perlu mempertimbangkan hal itu.
Di sisi lain, Hendri menjabarkan tiga menteri yang perlu diganti karena tersangkut masalah dengan KPK.
Ketiganya yaitu Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.
"Yang paling gampang, yang perlu dilakukan oleh Jokowi adalah penilaian secara subjektif apakah [para menteri] sudah mampu menerjemahkan apa maunya Jokowi. Apakah bisa menerjemahkan visi misinya dan bagaimana target yang selama ini dilaksanakan," ujar Hendri.