Bisnis.com, Jayapura – Warga di Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, mengaku mendengar suara suara gemuruh seperti longsoran tanah di sekitar Gunung Mol dan Gunung Aprof. Suara itu diduga terkait dengan hilangnya helikopter MI 17 pada Jumat (28/6) siang.
Laporan soal suara gemuruh itu dilaporkan kepada Komandan Satgas (Dansatgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI-PNG dari Yonif 725/WRG Letkol Inf Hendry Ginting.
“Berkaitan dengan informasi helikopter MI 17 yang hilang kontak itu, tadi warga melaporkan kepada Dandim 1712/Jayawijaya Letkol Inf Chandra Dianto kemudian diteruskan ke saya, bahwa ada suara gemuruh seperti longsor di sekitar Gunung Mol dan Gunung Aprof,” katanya ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Sabtu (29/6) malam.
Hendry mengatakan bahwa ia sedang berada di Oksibil bersama sejumlah personelnya untuk membantu pencarian helikopter yang hilang kontak tersebut sejak Jumat (28/6) siang.
“Tadi saya bersama sejumlah personel ikut melakukan pencarian lewat jalan darat hingga ke Kampung Alutbakon, Distrik Oksob dan menyisir Gunung Aprof. Tapi kemudian mendapat informasi tersebut, sehingga kami balik lagi ke Oksibil,” katanya, seperti dilansir Antara.
Berdasarkan informasi tersebut, Hendry mengaku sedang berkoordinasi dengan semua pihak terkait seperti Basarnas, Polres Pegunungan Bintang, BPBD setempat dan juga satuan kewilayahan termasuk Kodim 1712/Jayawijaya untuk pada Minggu (30/6) pagi melanjutkan pencarian di sekitar Gunung Mol dan Gunung Aprof.
“Minggu pagi sekitar pukul 05.00 WIT, kami akan mulai melakukan pencarian lanjutan setelah sebelumnya terhenti karena cuaca. Kami akan dibagi menjadi tiga tim, akan menyisir sejumlah lokasi yang ada di sekitar dua gunung tersebut,” katanya.
Ia meminta dukungan doa agar pencarian tersebut membuahkan hasil mengingat, 12 penumpang dan pilot dalam helikopter tersebut, lima diantaranya merupakan personelnya
“Mohon dukungan doanya, semoga helikopternya segera ditemukan dan mereka dalam perlindungan Tuhan Yang Maha Esa,” pintanya.
Pada Jumat (28/6), diterima informasi dari Base Ops Lanud Silas Papare Sentani Jayapura sekitar pukul 14.00 WIT terungkap helikopter MI-17 milik TNI AD mengalami lost contack saat melaksanakan misi penerbangan dari bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang ke Bandara Sentani Jayapura.
Helikopter tersebut sebelumnya melaksanakan misi pendorongan logistik (dorlog) ke Pos Udara Pengamanan Perbatasan (Pamtas) di Distrik Okbibab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Pos Okbibab sendiri merupakan salah satu pos yang berada di perbatasan RI-PNG yang hanya dapat dijangkau dengan menggunakan pesawat atau helikopter, kata Aidi seraya menambahkan heli tersebut dijadwalkan tiba di Bandara Sentani, Jayapura itu sekitar pukul 13.11 WIT.
Adapun nama-nama awak helikopter tersebut yaitu Kapten CPN Aris (pilot), Lettu CPN Bambang (pilot), Lettu CPN Ahwar (co pilot), Serka Suriyatna, Serda Dita, Praka Dwi Purnomo dan Pratu Aharul.
Sedangkan penumpang yang merupakan anggota Yonif 725/WRG yaitu Serda Ikrar Setya Nainggolan, Pratu Yanuarius Loe, Pratu Risno, Prada Sujono Kaimuddin dan Prada Tegar Hadi Sentana.