Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dedi Mulyadi : Pernyataan JK Akhiri Polemik Percepatan Munas Golkar

Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi setuju dengan pernyataan politikus senior Golkar yang juga Wakil Presiden Jusuf Kalla soal Musyawarah Nasional Golkar tidak perlu dipercepat.
Ketua DPD Golkar Jabar Dedi Mulyadi/Istimewa
Ketua DPD Golkar Jabar Dedi Mulyadi/Istimewa

Bisnis.com, BANDUNG—Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi setuju dengan pernyataan politikus senior Golkar yang juga Wakil Presiden Jusuf Kalla soal Musyawarah Nasional Golkar tidak perlu dipercepat.

JK berasalan percepatan munas merupakan pemborosan biaya. "Pernyataan Pak JK itu menutup polemik terkait munas bahwa munas tidak perlu dipercepat," kata Dedi dalam rilis, Rabu (26/6/2019).

Dedi mengatakan, munas memang harus tetap dilaksanakan sesuai jadwal. Ia mengibaratkan munas itu proses kelahiran. Jika seorang bayi dilahirkan secara caesar dan prematur tentu akan lebih mahal biayanya serta berisiko dibanding dengan persalinan normal.

"Begitu juga munas. Kalau dipercepat akan memakan biaya lebih besar serta hasilnya juga berisiko dan itu tidak baik bagi Golkar. Biarlah munas seusai dengan jadwal biar menghasilkan 'bayi' yang sehat," kata Dedi.

Anggota DPR RI terpilih dari Partai Golkar itu menilai usulan segelintir elite agar munas Golkar dipercepat hanya untuk mengejar jabatan-jabatan tertentu seperti menteri dan ketua MPR. Oleh karena itu, ia menilai, percepatan munas dinilainya tidak urgen.

"Desakan munas itu kan hanya untuk mereka yang mengejar jabatan menteri. Padahal agendanya tidak mendesak," ujar Dedi.

Menurutnya desakan munas itu hanya dilontarkan oleh orang-orang yang tak memiliki kapasitas, sekalipun itu kader Golkar. Sebab, kata dia, munas itu layak disuarakan oleh pengurus DPD I dan DPD II Partai Golkar serta organisasi sayap.

"Yang capable desakan untuk munas Golkar DPD I dan DPD II serta organisasi sayap. Kenyataannya, mereka tidak mengusulkan munas dipercepat. Munas dipercepat hanya disebutkan oleh orang-orang yang tidak punya kapasitas untuk itu," kata Dedi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper