Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Iran Tutup Peluang Negosiasi dengan AS

Iran menegaskan sanksi yang digulirkan AS terhadap pemimpin tertinggi negeri Persia Ayatollah Ali Khamenei dan jajaran pemerintah lainnya telah menutup jalan diplomasi ke depan bagi kedua negara.
Ayatollah Ali Khamenei/telegraph.co.uk
Ayatollah Ali Khamenei/telegraph.co.uk

Bisnis.com, DUBAI - Iran menegaskan sanksi yang digulirkan AS terhadap pemimpin tertinggi negeri Persia Ayatollah Ali Khamenei dan jajaran pemerintah lainnya telah menutup jalan diplomasi ke depan bagi kedua negara.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Abbas Mousavi menuturkan pemerintah Iran mengatakan pemerintahan Trump putus asa dalam menghancurkan mekanisme internasional untuk menjaga perdamaian dan keamanan dunia.

"Pengenaan sanksi yang tidak beralasan bagi pemimpin tertinggi Iran adalah penutupan permanen bagi diplomasi," ungkap Mousavi dalam cuitannya di Twitter, Selasa (25/06/2019).

Dalam pengumuman di Gedung Putih, Senin (24/06/2019), Trump menegaskan sanksi kepada Ayatollah Ali Khamenei ini meliputi penutupan akses ke sumber pembiayaan bagi Iran.

Trump menilai pemimpin tertinggi Iran adalah orang yang bertanggung jawab bagi perseteruan di dalam rezim ini.

Ketegangan antara AS dan Iran bermula ketika pesawat tak berawak AS yang ditembak jatuh di atas Iran Selatan. Gedung Putih mengklaim persawat itu jatuh di wilayah udara internasional di atas Selat Hormuz.

Trump mengatakan sanksi itu sebagian merupakan tanggapan terhadap penembakan drone. Brian O'Toole, Anggota Senior Atlantic Council yang sebelumnya bekerja di unit sanksi Kementerian Keuangan AS mengatakan sanksi ini akan membuat Iran kesal.

"Ini membuat negosiasi susah dilakukan jika pemimpin tinggi Iran dikenai sanksi," ujar Brian seperti dikutip Bloomberg.

Pascarilis sanksi, Trump mempertanyakan proteksi AS terhadap rute pengiriman minyak di Selat Hormuz karena tensi antara Iran setelah serangan tanker dan penembangan pesawat tak berawak AS.

"Jadi mengapa kami melindungi jalur pelayaran untuk negara lain selama bertahun-tahun tanpa kompensasi apa pun. Semua negara harusnya melindungi kapal mereka sendiri," ujar Trump dalam Twitternya, Senin (25/06/2019).

Fokus utama AS adalah mencari dukungan untuk pengamanan yang lebih baik bagi kapal komersial di Selat Hormuz, lokasi di mana penyerangan dua kapal tanker terjadi.

Plt. Sekretaris Pertahanan AS Mark Esper tengah bersiap untuk mengumpulkan sekutu Eropa terkait ketegangan dengan Iran. Kepala Pentagon ini akan mengunjungi NATO untuk melaksanakan rencana tersebut.

Kunjungan Esper bertepatan dengan pertemuan menteri pertahanan NATO. Pertemuan AS dan Nato ini akan membahas tentang Perjanjian Intermediate-range Nuclear Forces (INF) 1987 antara AS dan Rusia.

Kathryn Wheelbarger, Plt. Asisten Menteri Pertahanan, mengatakan para pejabat Pentagon akan membahas soal Iran dalam salah satu sesi bersama NATO pada Rabu atau Kamis minggu ini.

"Kami siap memberikan kabar baru kepada aliansi [NATO]," kata Wheelbarger.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper