Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Diduga Terkait Bom Paskah, 5 Warga Sri Lanka Dideportasi dari Arab Saudi

Salah satu yang dideportasi dan ditahan oleh Kepolisian Sri Lanka adalah Mohamed Milhan, yang digadang-gadang berpeluang menjadi pemimpin kelompok teroris lokal.
Tentara Sri Lanka berjaga menjelang pembukaan kembali Gereja St. Anthony, salah satu gereja yang dibom pada Hari Paskah 2019 di Kolombo, Sri Lanka, Rabu (12/6/2019)./Reuters-Dinuka Liyanawatte
Tentara Sri Lanka berjaga menjelang pembukaan kembali Gereja St. Anthony, salah satu gereja yang dibom pada Hari Paskah 2019 di Kolombo, Sri Lanka, Rabu (12/6/2019)./Reuters-Dinuka Liyanawatte

Bisnis.com, JAKARTA -- Lima warga Sri Lanka yang diduga terkait dengan Bom Paskah yang menewaskan lebih dari 250 orang telah dideportasi dari Arab Saudi.

Kelimanya kemudian ditahan oleh polisi pada Jumat (14/6/2019). Namun, seperti dilansir Reuters, polisi menolak memberikan detail atas penahanan ini.

Yang jelas, kelima orang tersebut dijemput di Arab Saudi dan dikirim pulang ke negaranya dengan didampingi oleh polisi Sri Lanka. Peran masing-masing orang dalam serangan bom tersebut juga tidak dijelaskan, tapi salah satu di antaranya yaitu Mohamed Milhan disebut sebagai anggota senior National Thawheedh Jamaath (NTJ).

"Ini adalah lima orang pemimpin yang tersisa dari kelompok teroris 21 April," terang Juru Bicara Kepolisian Sri Lanka Ruwan Gunasekera.

Dia melanjutkan Milhan bisa menjadi pemimpin NTJ berikutnya.

ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangkaian ledakan bom pada Hari Paskah 2019. Aparat keamanan menuturkan serangan dilakukan oleh dua kelompok lokal yang kurang dikenal, yaitu NTJ dan Jamathei Millathu Ibrahim.

Sejak serangan bom terjadi hampir 2 bulan lalu, lebih dari 2.000 orang telah ditangkap karena diduga terlibat. Sebagian besar di antara mereka sudah dibebaskan dengan jaminan oleh pengadilan, tapi 634 orang lainnya tetap ditahan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper