Bisnis.com, JAKARTA — Bisnis taksi roda dua atau ojek online di Afrika Barat terus berkembang seiring meningkatnya dukungan investor. Keberhasilan industri ojek di Asia dinilai dapat diikuti oleh negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi yang baik.
Salah satu perusahaan ojek online tertua di Nigeria, max.ng, berencana untuk meluncurkan layanannya di Ghana dan Pantai Gading, serta di empat kota lainnya di Nigeria pada tahun ini.
Salah satu pendiri max.ng Adetayo Bamiduro menjelaskan, ekspansi tersebut akan didanai oleh putaran investasi yang mengumpulkan US$5 juta–US$7 juta.
Melalui investasi tersebut, perusahaan menargetkan peningkatan hingga 2 juta perjalanan pada pertengahan 2020, meningkat dari 200.000 perjalanan pada Mei tahun ini.
“Apa yang telah kami lakukan adalah untuk melihat pasar di Nigeria dan di berbagai wilayah, dan mengatakan 'bagian apa yang hilang?': Infrastruktur keuangan untuk mobilitas tidak ada, teknologi berkendara untuk mobilitas roda dua dan roda tiga tidak ada,” ujar Bamiduro pada Rabu (12/6/2019), dilansir dari Reuters.
Saat ini terdapat empat perusahaan ojek online yang beroperasi di jalanan ibukota Nigeria, Lagos. Adapun, perusahaan ojek online informal telah ada di Afrika selama bertahun-tahun.
Baca Juga
Perusahaan-perusahaan baru berharap untuk memenangkan pangsa pasar dengan menawarkan pengemudi yang terlatih dan bertanggung jawab. Selain itu, mereka pun menawarkan kenyamanan pemesanan melalui aplikasi dalam gawai.
Seperti di Asia, perusahaan-perusahaan ojek online di Afrika pun mengembangkan aplikasi mereka menjadi toko dalam gawai yang menawarkan sejumlah layananan, seperti pembayaran elektronik, pengiriman, hingga asuransi. Strategi tersebut berhasil mengubah Go-Jek menjadi perusahaan rintisan dengan valuasi US$10 miliar, kurang dari satu dekade.
Afrika menawarkan potensi besar bagi perusahaan sepeda motor karena kepemilikan mobil pribadi yang rendah, populasi yang berkembang pesat, dan kurangnya sistem transportasi massal yang efisien. Permasalahan transportasi massal khususnya terjadi di kota-kota yang berkembang pesat tetapi jalanannya terhambat oleh pertumbuhan mobil.