Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi atau Menristekdikti Mohamad Nasir berpesan kepada siswa yang mendaftar SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri).
Untuk bisa lolos proses seleksi, kata Nasir, salah satunya saat mendaftar harus sesuai dengan nilai UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer).
"Melalui SBMPTN ini, mudah-mudahan siswa mendaftar ke PTN (Perguruan Tinggi Negeri) sesuai dengan kemampuan atau nilai UTBK yang diraihnya," ujar Nasir di Jakarta, Senin (10/6/2019).
Dengan nilai UTBK, kata Nasir, siswa dapat menilai sendiri kemampuannya dan mengurangi tingkat kegagalan siswa dalam SBMPTN. Sebab, menurut Nasir, dengan sistem baru ini juga memastikan siswa masuk ke program studi maupun PTN yang sesuai dengan kemampuan anak.
Nasir berharap siswa bisa memilih program studi maupun PTN yang sesuai dengan keinginan dan diminati. Tidak lagi memilih atas keinginan yang tidak sesuai dengan kemampuan siswa.
Untuk tingkat kelulusan, kata dia, diambil nilai teratas berdasarkan jumlah kuota. Misalkan di PTN A kuota 20 untuk SBMPTN, maka yang diambil adalah 20 nilai teratas.
Baca Juga
"Kalau nilai terendah 90, maka yang nilainya 80 atau 75 tidak akan diterima," kata Menteri Nasir.
Bagi siswa yang tidak lulus SBMPTN, masih bisa mengikuti ujian mandiri yang diselenggarakan masing-masing PTN. Pendaftaran SBMPTN 2019 dimulai tanggal 10 Juni 2019 jam 13.00 WIB dan berakhir pada 24 Juni 2019. Pendaftaran dilakukan secara daring (online) melalui laman http://pendaftaran.sbmptn.ac.id.
Nasir juga menyarankan calon mahasiswa mempelajari betul profil PTN sebelum mendaftar SBMPTN.
"Siswa jangan langsung mendaftar, tapi pelajari dulu profil PTN, daya tampungnya berapa dan berapa yang mendaftar tahun sebelumnya. Setelah itu disesuaikan dengan nilai UTBK baru mendaftar SBMPTN".
Profil PTN maupun jumlah tampung bisa diakses melalui laman https://sbmptn.ltmpt.ac.id. Informasi di laman itu bisa digunakan calon peserta SBMPTN sebagai bahan pertimbangan sebelum mendaftar SBMPTN di PTN tujuan.
Melalui laman tersebut, siswa bisa melihat sebaran peminat dalam tiga tahun terakhir dan daya tampung. Juga terdapat statistik sekolah asal peminat. SBMPTN dilakukan serentak di seluruh Indonesia pada hari dan jam yang sama.
Kemenristekdikti mengklaim pelaksanaan UTBK dapat menelusuri minat dan bakat siswa atau calon peserta, sehingga tidak terjadi lagi kasus mahasiswa yang salah ambil program studi atau jurusan.
"Kami harapkan kepada para calon pendaftar agar memperhatikan secara teliti dan cermat semua ketentuan persyaratan dan tahapan pendaftaran SBMPTN 2019 yang dapat dilihat pada laman https://sbmptn.ltmpt.ac.id," ujar Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi, Ravik Karsidi.
Berdasarkan Keputusan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 60 Tahun 2018. disebutkan bahwa kuota setiap program studi yang disediakan untuk calon mahasiswa baru lewat SBMPTN ditetapkan paling sedikit 40 persen dari daya tampung program studi di PTN.