Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dipastikan tidak masuk target kelompok penembak yang hendak membunuh 4 tokoh nasional pada 21 dan 22 Mei lalu.
Kepastian itu disampaikan Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Mohamad Iqbal di Kantor Kemenko Polhukam, Senin (27/5/2019). Akan tetapi, Iqbal tidak menyebut spesifik siapa pejabat negara yang hendak ditembak itu.
"Pejabat negaranya bukan Presiden. Tapi kapasitas saya menyampaikan ini. Nanti kalau proses pendalaman sudah mengerucut akan disampaikan [detailnya]," kata Iqbal kepada wartawan.
Menurutnya, keempat pejabat yang jadi target penembak itu sudah dipetakan aktivitas dan jam pulang kantornya sehari-hari. Para penembak juga sudah mencari momentum yang tepat untuk beraksi.
Beruntung, para pejabat terkait selamat hingga kini. Keempat pejabat yang dimaksud Iqbal diincar oleh kelompok yang terdiri dari 6 orang.
Keenam orang itu ditangkap polisi dalam waktu berbeda-beda. Para tersangka itu berinisial HK, AZ, IR, TJ, AD dan AF.
Baca Juga
Tiga tersangka yakni HK, AZ dan IR ditangkap pada 3 lokasi berbeda, Selasa (21/5). Sisanya, polisi menangkap mereka pada Jumat (24/5). Iqbal menyebut peran tersangka yang ditangkap berbeda-beda.
HK dan AZ dalam melakukan rencana penembakan itu berperan sebagai pencari senjata api, mencari eksekutor dan menjadi penembak itu sendiri. Kemudian, tersangka IR berperan sebagai eksekutor.
Tersangka TJ berperan sebagai eksekutor dan menguasai senjata api rakitan laras panjang serta pendek. AD merupakan penjual 3 pucuk senjata api rakitan, laras panjang dan laras pendek.
Kemudian, AF yang berjenis kelamin perempuan adalah pemilik dan penjual senjata api jenis revolver taurus ke tersangka HK.