Bisnis.com, JAKARTA – Melihat situasi rusuh di beberapa lokasi di Ibu Kota sejak dini hari, Rabu (22/5/2019), politisi Partai Demokrat Andi Arief minta para elite politik kedua kubu turun tangan.
Menurutnya, tawuran tak mungkin menjatuhkan rejim dan tembakan juga bukan solusi mempertahankan kekuasaan.
“Pak Prabowo dan Pak Jokowi Yth, sampai berapa korban ‘nyawa rakyat’ yang bisa melunakkan hati untuk bapak berdua bertemu? Korban nyawa ini akibat persaingan antara bapak berdua. Terbuat dari apa hati bapak berdua?” tulisnya lewat akun Twitter @AndiArief__.
Baca Juga
Korban nyama sudah terjadi, para petinggi dan elite politik dari 01 dan 02 terbius menikmati tawuran rakyat melawan aparat. Tak ada satu pun yang bicara. Pak Jokowi dan Pak Prabowo matikan televisi, bertemulah.
— andi arief (@AndiArief__) May 22, 2019
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wens Manggut mengimbau publik agar membaca berita dari sumber yang dipercaya di tengah merebaknya hoaks, dan informasi yang belum terkonfirmasi kebenarannya sesudah pengumuman hasil penghitungan pilpres 2019 oleh KPU.
Dalam keterangan tertulisnya, Wens menekankan ketika ragu apakah sebuah berita benar atau tidak, hoaks atau bukan, maka harus kembali pada sumber berita yang bisa dipercaya yaitu media massa.
Dikatakan, media massa, termasuk yang bergabung dalam AMSI, tidak saja memiliki wartawan yang profesional dalam menulis berita, tapi juga memiliki standar dan prosedur yang baku dalam menelusuri kebenaran sebuah informasi sebelum dipublikasikan.