Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BMKG Peringatkan Sulteng Waspadai Cuaca Buruk dan Hujan Petir

Hujan turun dengan durasi waktu sekitar 2 jam sehingga berpeluang terjadinya banjir dan tanah longsor.
Ilustrasi - Hujan disertai petir/Istimewa
Ilustrasi - Hujan disertai petir/Istimewa

Bisnis.com, PALU - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa sejumlah wilayah di Provinsi Sulawesi Tengah dalam beberapa hari ke depan berpotensi besar diguyur hujan ringan hingga lebat, disertai petir dan angin kencang sehingga perlu mendapat perhatian masyarakat.

"Hujan turun dengan durasi waktu sekitar 2 jam sehingga berpeluang terjadinya banjir dan tanah longsor," kata seorang petugas Forcester BMKG Bandara Mutiara Palu, Eka Trimas, di Palu, Selasa (14/5/2019).

Wilayah yang bakal diguyur hujan dan petir serta angin kencang, antara lain Kabupaten Poso, Morowali, Morowali Utara, Parigi Moutong, dan Banggai. Oleh karena itu, BMKG mengingatkan masyarakat yang bermukim di dekat aliran sungai untuk tetap waspada karena banjir sewaktu-waktu bisa terjadi.

Begitu pula halnya di beberapa ruas jalan, termasuk poros jalan nasional Taweli-Toboli, perlu diwaspadai saat musim hujan karena sering terjadi tanah longsor. Dia juga mengemukakan perlunya para pemudik Lebaran yang melintas daerah itu untuk berhati-hati.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulteng Bartholomeus Tandigala mengatakan, hampir semua wilayah di daerah setempat rawan banjir dan tanah longsor karena selain banyak sungai juga struktur tanahnya labil.

Apalagi, kata dia, beberapa kabupaten di Sulteng sering diguncang gempa bumi. Hal itu mengakibatkan tanah retak, sedangkan saat hujan deras bisa terjadi longsor.

Dia mengatakan beberapa waktu lalu, Kabupaten Sigi yang belum lama diguncang gempa bumi 7,4 SR hingga mengakibatkan likuifaksi di sejumlah permukiman warga di daerah itu, juga dilanda banjir bandang.

Banjir bandang melanda sejumlah desa di Kecamatan Gumbasa dan Dolo Selatan menyebabkan banyak rumah warga tertimbun dan diseret banjir. Bencana itu juga sempat memutuskan transportasi darat dari Palu-Menuju Kulawi, Kabupaten Sigi.

Sampai sekarang, jalan yang putus diterjang banjir bandang di antara Desa Saluki-Desa Tuva di Kabupaten Sigi meski sudah bisa dilewati kendaraan, tetapi sewaktu-waktu terancam putus lagi jika terjadi banjir.

Dia mengatakan perlunya dibangun tanggul pengaman atau membuat bronjong penahan banjir agar badan jalan tetap aman.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper