Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Komisi II DPR RI : Pemindahan Ibu Kota Perlu Keberanian Jangan Cuma Wacana

Wacana pemindahan ibu kota kembali mencuat setelah pada pertengahan tahun lalu sempat disebut-sebut akan dipindahkan ke Pulau Kalimantan.
Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko (kedua kanan) berbicangan dengan Ketua Komisi II DPR Zainudin Amali (kanan), Ketua Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila Yudi Latif (kiri),  dan Deputi I Kantor Staf Presiden Darmawan Prasodjo (kedua kiri) sebelum rapat dengar pendapat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (7/2/2018)./Antara-Akbar Nugroho Gumay
Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko (kedua kanan) berbicangan dengan Ketua Komisi II DPR Zainudin Amali (kanan), Ketua Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila Yudi Latif (kiri), dan Deputi I Kantor Staf Presiden Darmawan Prasodjo (kedua kiri) sebelum rapat dengar pendapat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (7/2/2018)./Antara-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA—Wacana pemindahan ibu kota kembali mencuat setelah pada pertengahan tahun lalu sempat disebut-sebut akan dipindahkan ke Pulau Kalimantan.

Presiden Joko Widodo telah memutuskan untuk memindahkan pusat pemerintahan ke luar pulau Jawa. Hal itu diputuskan Jokowi dalam rapat terbatas kemarin.

Ketua Komisi II DPR, Zainudin Amali menyambut positif rencana tersebut meski belum ada kota maupun provinsi yang definitif untuk dijadikan ibu kota.

Dia menilai pemisahan ibu kota dengan kota bisnis merupakan solusi yang tepat mengingat sejumlah negara juga berhasil melakukannya.

Dia kemudian mencontohkan Malaysia yang memindahkan pusat kegiatan pemerintah  ke kawasan terpadu Putrajaya dengan membiarkan Kuala Lumpur sebagai kota perdagangan. Hal yang sama juga dilakukan Brasil dan Australia.

“Sudah seharusnya pusat bisnis dan pemerintahan dipisah.  Apalagi kondisi Jakarta yang padat dan macet sudah tidak memadai sebagai Ibu Kota,” ujarnya.

Hanya saja Ketua DPP Partai Golkar itu mengatakan bahwa perlu keberanian pemerintah untuk memulai rencana itu. Maklum wacana pemindahan Ibu Kota pernah dilakukan oleh Presiden pertama Soekarno hingga kepemimpinan Soeharto dan Presiden Jokowi saat ini.

“Ini seharusnya tidak terus menerus menjadi wacana yang terus muncul dan tenggelam,” katanya.

Pada Juli tahun lalu lalu, Pemerintah diketahui telah mulai melakukan persiapan pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan. Hal itu terindikasi dari kegiatan pemetaan yang dilakukan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) di sejumlah wilayah di Kalimantan sebagaimana mengutip Antara.

Ketika itu, Pejabat Sekda Kalteng, Fahrizal Fitri mengatakan pemerintah pusat telah mempersiapkan tiga alternatif yang menjadi lokasi baru ibu kota Indonesia.

Ketiga kota yang menjadi alternatif lokasi ibu kota yang baru yakni Palangkaraya dan kota sekitar Provinsi Kalteng, Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan, serta Panajam dan sekitarnya di Provinsi Kalimantan Timur.

"Untuk mengkaji memilih tiga lokasi yang jadi alternatif ini, pemerintah pusat melibatkan Bank Dunia. Alasan pelibatan Bank Dunia ini, karena pemerintah pusat menganggap lembaga itu independen dan objektif dalam mengambil keputusan," katanya.

Sementara mengenai adanya getaran gempa di Kabupaten Katingan, Fahrizal meyakini tidak akan mempengaruhi rencana memindahkan ibu kota Indonesia ke wilayah ini. Sebab, getaran gempa tersebut tidak terlalu berbahaya dan sangat jarang terjadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper