Bisnis.com, JAKARTA — Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menyebut Prabowo-Sandi menang di daerah garis keras, termasuk Aceh. Mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka, Muzakkir Manaf tidak terima.
Muzakir yang juga Ketua Badan Pemenangan Daerah Prabowo-Sandi Provinsi Aceh mengakui bahwa Kota Serambi Mekah adalah garis keras. Itu dalam hal menentang penjajah Indonesia, penista agama, dan orang-orang culas dalam merusak demokrasi apalagi terhadap komunisme.
“Pernyataan Mahfud MD ini berpotensi menebar kebencian dan pecah belah antar daerah dan rakyat Indonesia,” katanya melalui pesan instan kepada wartawan, Senin (29/4/2019).
Garis keras itu sama dgn fanatik dan sama dgn kesetiaan yg tinggi. Itu bkn hal yg dilarang, itu term politik. Sama halnya dgn garis moderat, itu bkn hal yg haram. Dua2nya boleh dan kita bs memilih yg mana pun. Sama dgn bilang Jokowi menang di daerah PDIP, Prabowo di daerah hijau. https://t.co/Ty0tgvC0qS
— Mahfud MD (@mohmahfudmd) April 28, 2019
Muzakir mengatakan bahwa masyarakat Aceh telah berkomitmen merawat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui berbagai proses panjang.
“Dengan pernyataan Mahfud MD seperti itu sangat menyakitkan rakyat Aceh karena dilabelkan sebagai kelompok Islam Garis keras. Dan terang Mahfud menebar kebencian yang berlebihan,” jelasnya.
Kemenangan Prabowo-Sandi di Aceh bagi Muzakir adalah pilihan tepat. Mereka meyakini pasangan nomor urut 02 ini mampu membawa Indonesia melindungi aqidah dan agama.
Baca Juga
“Jadi, kami meminta saudara Mahfud MD untuk segera meminta maaf secara tertulis di media cetak nasionsal selama seminggu berturut-turut kepada rakyat Aceh terkait statement yang memecah belah tersebut,” ucapnya.
Sy katakan DULU-nya krn 2 alsn: 1) DULU DI/TII Kartosuwiryo di Jabar, DULU PRRI di Sumbar, DULU GAM di Aceh, DULU DI/TII Kahar Muzakkar di Sulsel. Lht di video ada kata "dulu". Puluhan tahun terakhir sdh menyatu. Maka sy usul Pak Jkw melakukan rekonsiliasi, agar merangkul mereka. https://t.co/IKfwQaiczu
— Mahfud MD (@mohmahfudmd) April 28, 2019
Sementara itu Mahfud melalui akun Twitter mengonfirmasi bahwa garis keras adalah hal lumrah dalam dunia politik. Kata tersebut bisa diartikan sebagai kesetiaan dan fanatik. Oleh karena itu menurutnya tidak ada yang salah dengan pernyataannya.