Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Eka Jusup Singka mengatakan enam hal penyebab jamaah haji mudah sakit di Tanah Suci selama menjalankan rangkaian ibadah haji.
Dia menjelaskan ada setidaknya enam hal yang menjadi penyebab sakitnya jemaah haji di Arab Saudi yaitu pertama, saking banyaknya orang, berkumpulnya massa dalam jumlah besar menyebabkan jamaah haji rentan terkena sakit.
Penyebab kedua yakni perjalanan yang panjang yang harus ditempuh oleh jemaah haji. Kemudian penyebab ketiga yakni aktivitas fisik yang berat.
Selanjutnya keempat, yakni fasilitas perjalanan yang kadang minim dan kurang memadai yang juga berpengaruh pada tingkat kemampuan atau istitha’ah jemaah haji.
Kemudian lingkungan fisik dan sosial juga menjadi pengaruh kelima yang menyebabkan jamaah kelelahan fisik hingga jatuh sakit.
“Orang naik haji di Indonesia itu dilepasnya sejak di RT, kemudian RW, kelurahan, di asrama, jadi wajar kalau mereka kelelahan fisik hingga rentan sakit,” ungkapnya saat memberikan materi pembekalan terintegrasi petugas haji tahun 1440 H/2019 M di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta pada Kamis (25/4/2019).
Selanjutnya penyebab terakhir atau keenam ialah adanya penyakit baru yang menyerang dan eksaserbasi (kondisi di mana gejala penyakit paru obstruktif kronis seseorang menjadi memburuk) yang semakin berat.
Oleh karena itu, dia mengimbau calon jemaah haji Indonesia untuk mempersiapkan diri dengan matang dalam 2 bulan ke depan menjelang keberangkatan.
“Olahraga rutin, makan makanan bergizi, dan jaga agar tubuh tidak dehidrasi. Di Tanah Suci akan panas seperti tahun lalu, tapi bisa diantisipasi dengan menggunakan payung dan gunakan semprotan air,” ucapnya.
Dia menambahkan dalam beberapa waktu terakhir beberapa penyakit yang mengancam jiwa selama haji di antaranya cuci darah, retardasi mental berat (gangguan jiwa berat contoh schizophrenia, demensia), dan beberapa penyakit berat seperti kanker stadium 4.
“Namun, semua sudah diantisipasi dengan baik sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Tim kesehatan haji Indonesia didukung petugas haji yang lain sudah diberikan bekal yang cukup untuk mengantisipasi keadaan,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel