Bisnis.com, JAKARTA – Para penyelidik yang terlibat dalam investigasi kebakaran Katedral Notre Dame di Paris, Prancis, berpendapat bahwa kejadian tersebut disebabkan oleh korsleting listrik.
Salah seorang pejabat penyeledikan mengatakan mereka melakukan penilaian awal terhadap kebakaran katedral sejak Rabu (17/4/2019), tetapi belum melakukan pencarian di dalam interior karena masalah keamanan.
Dilansir dari The Guardian, Jumat (19/4/2019) penyelidikan sejauh ini menemukan bahwa api itu tercipta secara tidak sengaja akibat adanya korsleting listrik. Para petugas telah memeriksa sekitar 40 orang saksi yang terdiri dari para staf katedral dan para pekerja renovasi bangunan ikonik tersebut.
Kendati begitu, pihak penyeledik dan kepolisian setempat masih akan terus mengeksplorasi semua petunjuk yang ada sebelum secara resmi menyimpulkan penyebab kejadian memprihatinkan itu.
Adapun sebelumnya, beberapa surat kabar lokal memberitakan bahwa penyidik sedang melihat kemungkinan asal muasal api dari kesalahan komputer atau lift sementara yang digunakan dalam pekerjaan di katedral Notre Dame.
Karena kejadian kebakaran itu, katedral Notre Dame akan ditutup untuk umum dalam beberapa tahun mendatang.
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan pihaknya sangat siap untuk membangun kembali katedral itu dalam waktu 5 tahun setelah kebakaran menghanguskan gereja bersejarah itu.
“Kami akan membangun kembali Notre Dame bahkan lebih indah. Saya ingin selesaikan dalam 5 tahun. Kami bisa melakukannya,” katanya.
Macron mengatakan peristiwa bencana ini menjadikan masyarakat Prancis bersatu dan membawa momentum kebersamaan.