Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prabowo Kembali Singgung Aset WNI di Luar Negeri, Seberapa Besar Nilainya?

Calon presiden nomor urut 02 sebelum pelaksanaan debat pamungkas sempat menyinggung soal aset-aset milik WNI yang banyak tersimpan di luar negeri. Berapa nilai aset di luar negeri, ini penelusurannya.
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan pidato kebangsaan di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (12/4/2019)./ANTARA-Moch Asim
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan pidato kebangsaan di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (12/4/2019)./ANTARA-Moch Asim

Bisnis.com, JAKARTA - Calon presiden nomor urut 02 sebelum pelaksanaan debat pamungkas pada malam ini Sabtu (13/4/2019), sempat menyinggung soal aset-aset milik WNI yang banyak tersimpan di luar negeri.

Prabowo saat kampanye akbar di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (12/4/2019) juga menyebutkan tantangan besar Indonesia ke depan diantanya adalah kekayaan Indonesia mengalir ke luar negeri. Ia mengutip KPK menyebutkan kekayaan yang mengalir ke luar negeri Rp4.000 triliun yang berhasil ditarik Rp2.000 triliun.

"Dari jumlah itu bocor lagi 40 persen sehingga yang masuk ke rakyat hanya sepertiga, sebanyak dua per tiga bocor," ujarnya.

Menurutnya, pemerintah yang akan datang harus bisa mengisi kebocoran tersebut. 

Dalam penelusuran Bisnis.com, baru-baru ini Ditjen Pajak mengungkapkan telah mengidentifikasi sekitar Rp1.300 triliun dalam bentuk aset keuangan yang terparkir di luar negeri.

Identifikasi tersebut didasarkan pada hasil pelaksanaan pertukaran informasi secara otomatis atau Autimatic Exchange of Information atau (AEoI) yang dilakukan selama 2018.

Hanya saja, jumlah tersebut diperkirakan masih sebagian kecil dari  aset WNI yang berada di luar negeri. Apalagi, pemerintah pada 2016 lalu, tepatnya saat membahas UU Tax Amnesty, pernah menyebut aset WNI di luar negeri sebesar Rp11.000 triliun.

Tetapi, tak perlu muluk-muluk membandingkannya dengan data Rp11.000 triliun, perbandingan antara realisasi deklarasi harta dengan acuan yang selama ini digunakan pemerintah yakni data dari McKinsey saja masih belum ada setengahnya.

Seperti diketahui, McKinsey mengestimasi jumlah harta yang berada di luar negeri senilai US$250miliar atau Rp3.250 triliun. Artinya jika dibandingkan dengan realisasi deklarasi harta yang senilai Rp1.036,76, jumlah itu hanya 31,9 persen dari potensi WP yang berada di luar negeri.

Dari total deklarasi harta luar negeri tersebut, jumlah data keuangan dalam bentuk harta kas atau setara kas milik nasabah Indonesia hanya Rp307,1 triliun atau 29,6 persen.

Namun demikian, jika dibandingkan dengan total aset milik WP, setidaknya dari data kajian McKinsey, total deklarasi harta dalam bentuk kas dan setara kas kurang dari 10 persen.

Angka ini semakin jomplang, jika perbandingannya menggunakan data hasil repatriasi saat pengampunan pajak yang berakhir kurang lebih dua tahun lalu.

Total nilai komitmen repatriasi dalam bentuk kas dan setara kas tercatat senilai Rp86,1 triliun atau hanya 0,02 persen dari total potensi menurut lembaga tersebut.

Dengan estimasi tersebut, aset WNI di luar negeri masih banyak di luar negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper