Bisnis.com, JAKARTA—KBRI Pretoria, Ibukota Afrika Selatan bekerja sama dengan Indonesian Trade and Promotion Centre(ITPC) Johannesburg mendatangkan ahli kuliner kenamaan William Wongso untuk memperkenalkan ragam masakan Indonesia dalam sebuah jamuan makan siang bersama para pengusaha.
Acara tersebut juga dirangkaikan dengan presentasi singkat Updates on Indonesia oleh KADIN Indonesia dan sharingkisah sukses pengusaha Afrika Selatan yang menjalankan bisnis dengan Indonesia.
Adapun, tamu undangan yang hadir terdiri dari para pengusaha, kamar dagang setempat, dan media massa lokal memenuhi tempat berlangsungnya acara, mendapatkan secara lengkap informasi terkini mengenai Indonesia.
Dalam sesi presentasi, Ketua Komite Investasi Regional KADIN Reza Valdo menyampaikan bahwa dengan berbagai indikator iklim usaha Indonesia yang semakin membaik, sudah selayaknya Afrika Selatan datang dan berinvestasi di sektor-sektor andalan seperti pertanian, manufaktur, dan energi.
Sebaliknya, CEO South African Chamber of Commerce and Industry(SACCI) Alan Mukoki dalam presentasinya mengajak para investor Indonesia untuk datang berinvestasi di sektor infrastruktur, sanitasi, dan telekomunikasi ke Afrika Selatan.
Dalam sesi berikutnya, pengusaha bidang farmasi Luke Engelbrecht, dan pengusaha FCMG di Afrika Selatan, Ari Arenstein menceritakan pengalaman baiknya dalam bertransaksi bisnis dengan mitra Indonesia yang disebutnya kapabel, profesional dan perhatian ke hal yang detail.
Pada puncak acara, KBRI Pretoria menghadirkan ahli kuliner yang menguasai seni masakan Eropa dan Asia yaitu William Wongso untuk berbagi pengetahuannya tentang beberapa kuliner Indonesia.
Dalam kegiatan yang bertema The Taste of Doing Business with Indonesia tersebut, Duta Besar RI untuk Afrika Selatan Al-Farisi menyatakan Business Luncheonini digelar sebagai salah satu rangkaian kegiatan dalam merayakan 25 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Afrika Selatan.
Dia menuturkan, kunjungan William Wongso adalah upaya konkret KBRI Pretoria untuk semakin membumikan Indonesia di Afrika melalui berbagai jalur, termasuk gastro-diplomacy.
“Setelah kegiatan ini, diharapkan bahwa bukan hanya minyak kelapa sawit, mie instan dan batik saja yang dikenal akrab oleh masyarakat Afrika Selatan,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Selasa (9/4/2019).
Pada kesempatan tersebut, Salman juga menggambarkan kepada para tamu undangan mengenai keanekaragaman kuliner Indonesia.
“Tidak ada hidangan tunggal yang mampu mencerminkan Indonesia sepenuhnya. Kami tidak dapat merangkum keragaman kami hanya dalam satu piring saja. Kami memiliki banyak kekayaan dan potensi yang belum dieksplorasi maksimal antara Indonesia dan Afrika Selatan,” ungkapnya.
Adapun, beberapa kuliner andalan Indonesia yang diperkenalkan antara lain adalah steak bumbu rendang, asinan, dan kering tempe.
Salman mengungkapkan para tamu undangan terlihat sangat menikmati rangkaian menu fine dining yang ditutup dengan Sarikayo dan kue lapis.
Salman berharap kegiatan jamuan ini berfungsi sebagai titik tumpuan untuk menghasilkan kerja sama konkret lebih lanjut antara Indonesia dan Afrika Selatan, khususnya di bidang investasi dan perdagangan.