Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prabowo Subianto Ungguli Jokowi di Survei LKPI

Ketidakpuasan masyarakat dalam keadaan negara saat ini di bawah kepemimpinan Jokowi seperti berkembangnya ideologi khilafah yang sangat meningkat, sehingga mengancam ideologi Pancasila dan suburnya politik identitas dalam kehidupan sosial politik.
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri), Ketua KPU Arief Budiman (tengah) dan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto sebelum mengikuti debat capres putaran keempat di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019)/JIBI/Bisnis-Nurul Hidayat
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri), Ketua KPU Arief Budiman (tengah) dan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto sebelum mengikuti debat capres putaran keempat di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019)/JIBI/Bisnis-Nurul Hidayat

Kabar24.com, JAKARTA — Survei Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) menyebut Prabowo Subianto bisa memenangi kontes Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Hal itu terungkap dalam rilis survei yang digelar lembaga tersebut, Jumat (5/4/2019). Direktur Eksekutif LKPI Tubagus Alvin menjelaskan bahwa survei itu dilakukan pada 20 Maret hingga 3 April 2019.

"Dalam survei, tingkat elektabilitas pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin hanya berkisar 40,9 persen dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno 58,1 persen," katanya.

Menurutnya, penyebab merosotnya tingkat keterpilihan Jokowi-Ma'ruf Amin diakibatkan oleh beberapa hal yakni 58,1% respondem menilai Indonesia saat ini sedang berjalan ke arah yang salah seperti bertambahnya utang negara, tingginya tingkat korupsi, tenaga kerja asing di Indonesia, serta maraknya jual beli jabatan di emerintah dari tingkat desa sampai tingkat pusat.

"Kedua, menurunnya tingkat pendapatan dan perekonomian keluarga yang sangat dirasakan oleh masyarakat Indonesia sebesar 85,5 persen selama kurun waktu 4 tahun terakhir," terang Alvin.

Selain itu, lanjutnya, ketidakpuasan masyarakat dalam keadaan negara saat ini di bawah kepemimpinan Jokowi seperti berkembangnya ideologi khilafah yang sangat meningkat, sehingga mengancam ideologi Pancasila dan suburnya politik identitas dalam kehidupan sosial politik.

"Hal ini tercermin dari temuan survei sebanyak 79,1 persen sehingga mengakibatkan ketidakpuasan masyarakat mencapai 65,6 persen," ungkapnya.

Adapun, kata Alvin, populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam Pemilu tahun 2019, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau sudah menikah.

"Dari popupalasi itu dipilih secara multistage random sampling dengan responden sebanyak 2.426, dengan margin of error sebesar 1,99 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen," terang Alvin.

Sebelumnya, Indonesia Development Monitoring (IDM) juga menilai Prabowo Subianto berpotensi mengungguli Jokowi dalam kontestasi tahun ini, berdasarkan survei yang dilakukan oleh lembaga tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper