Bisnis.com, CIANJUR--Bank Indonesia Perwakilan Jawa Barat, menandatangani nota kesepakatan dengan Institut Pertanian Bogor dan Pemkab Cianjur, Jawa Barat, untuk pembentukan klaster cabai sebagai upaya menstabilkan harga dan ketersediaan stok nasional.
Kepala Grup Advisory dan Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia Jabar, Pribadi Santoso di Cianjur Selasa, mengatakan penandatanganan nota kesepakatan klaster cabai di Cianjur karena selama ini hasil panen berlimpah.
Cabai dipilih untuk pembentukan klaster di Cianjur karena menjadi salah satu komoditi sayuran yang memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi, sehingga harganya cukup melambung ketika angka pemakaian tinggi.
"Jawa Barat pada umumnya dan Cianjur pada khususnya tercatat menjadi produsen cabai terbesar di Indonesia, sehingga saat panen cabai selalu berlebih, sedangkan wilayah lain kekurangan," katanya, tulis Antara.
Beradasarkan hal tersebut, BI Perwakilan Jabar berupaya membantu berbagai pihak tetap dapat memnuhi kebutuhan cabai dengan pembuatan klaster di Cianjur, dengan harapan harga tetap stabil ditingkat nasional.
"Bagaimana harga cabai tetap stabil, tidak terlalu murah saat panen raya dan tidak terlalu mahal karena stok kurang. Kami merangkul IPB agar teknologi pertanian dapat diterapkan dalam produksi, sehingga kualitas cabai bisa optimal," katanya.
Baca Juga
Meskipun ada beberapa kendala dalam pelaksanannya seperti petani yang menanam dalam jumlah kecil, BI akan berupaya mengarahkan petani bersatu dalam wadah kelompok untuk memudahkan melakukan pembinaan dan pemberian bantuan.
"Target setelah terbentuk kelompok akan dibuatkan koperasi, sehingga dalam penjualan lebih mudah termasuk negosiasi dengan buyer lebih optimal melalui e-commerce. Sehingga petani tidak perlu mencari namun mereka yang dicari konsumen," katanya.
Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman, menyambut baik kesepakatan bersama dengan BI dan IPB tersebut, sebagai wilayah penghasil cabai yang cukup tinggi, petani di Cianjur akan sangat terbantu atas kerjasama tersebut.
Bahkan selama ini, panen cabai di wilayah Cianjur, selalu berlebih dan rencananya akan masuk dalam pasar ekpor ke sejumlah wilayah asia."Semoga kerjasama ini, dapat menguntungkan petani termasuk pemasaran yang disediakan lebih luas," katanya.