Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Akui Kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan

Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada hari Kamis (21/3/2019) mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan yang direbut Israel dari Suriah pada tahun 1967.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump./Reuters-Jonathan Ernst
Presiden Amerika Serikat Donald Trump./Reuters-Jonathan Ernst

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada hari Kamis (21/3/2019) mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan yang direbut Israel dari Suriah pada tahun 1967.

Dilansir Reuters, hal ini menandai perubahan dramatis dalam kebijakan AS dan memberikan dorongan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di tengah kampanye pemilihannya.

Daerah yang disengketakan ini direbut oleh Israel dalam perang Timur Tengah tahun 1967 dan dikuasai pada tahun 1981, namun langkah ini tidak diakui secara internasional.

Netanyahu telah menekan AS untuk mengakui klaimnya dan mengangkat kemungkinan itu dalam pertemuan Gedung Putih pertamanya dengan Trump pada Februari 2017.

"Setelah 52 tahun, saatnya bagi Amerika Serikat untuk sepenuhnya mengakui Kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan, yang sangat penting bagi keamanan strategis dan keamanan bagi Negara Israel dan Stabilitas Regional!" ungkap Trump di akun resmi Twitter-nya.

Langkah Trump tampaknya menjadi yang paling terbuka untuk membantu Netanyahu, yang terjebak dalam perlombaan dalam pemilihan umum 9 April mendatang, di tengah tuduhan korupsi terhadapnya.

Netanyahu akan mengunjungi Washington pekan depan untuk bertemu dengan Trump dan berpidato di depan Komite Urusan Publik Israel Amerika (AIPAC).

Trump mengatakan dalam sebuah wawancara di program "Mornings with Maria" Fox Business Network bahwa ia tidak berniat memberikan dukungan pemilihan secara eksplisit untuk Netanyahu.

Trump, yang keputusannya tahun lalu untuk memindahkan kedutaan AS ke Yerusalem dari Tel Aviv membuat geram warga Palestina, menghadapi beberapa kritik atas langkah terbarunya ini.

"Baik Amerika maupun Israel, baik Trump maupun Netanyahu, tidak akan mengubah fakta sejarah bahwa tanah Golan adalah tanah Suriah dan itu akan tetap menjadi tanah Suriah," ungkap Ayman Abu Jabal, anggota komunitas Druze di Golan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper