Bisnis.com, JAKARTA - Investor dan pelaku pasar masih menunggu hasil Pilpres 2019 dan berharap terpilihnya presiden baru yang bisa memberikan harapan baru bagi mereka.
"Hal itu terjadi lantaran mereka merasakan kondisi pasar keuangan dan ekonomi yang kurang bergairah selama 4 tahun terakhir ini," kata anggota tim ekonomi Prabowo-Sandi, Harryadin Mahardika, dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (21/03/2019).
Harryadin menilai program kerja yang ditawarkan oleh incumbent belum mampu meyakinkan pelaku pasar bahwa situasi di masa depan akan membaik. Belum lagi fakta bahwa dalam empat tahun ini IHSG relatif stagnan dan rupiah terus melemah.
Tak hanya itu, pemerintah juga dianggap belum mampu menyelesaikan defisit yang sewaktu-waktu bisa membahayakan kondisi perekonomian nasional.
Sebaliknya, Prabowo-Sandi dianggap berani menawarkan banyak hal yang bisa memperbaiki iklim investasi di Tanah Air.
Salah satunya ekspektasi pasar terhadap rencana pemotongan tarif pajak.
Ekspektasi ini, tuturnya, tentu akan membuat pasar saham naik, karena program ini akan membuat ekspektasi keuntungan perusahaan-perusahaan akan meningkat.
"Tentu saja hal ini memberikan suntikan gairah baru bagi investor dan pelaku pasar.
Gairah semacam ini yang tidak ditemui selama periode pemerintahan saat ini, dimana EPS (earning per share) saham-saham cenderung mengalami penurunan pertumbuhan. Hal ini menunjukkan perusahaan-perusahaan semakin sulit mencari keuntungan," ujarnya.
Menurut Harryadin, pelaku pasar dan investor kini sudah tidak mempan lagi ditakut-takuti tentang potensi terjadinya anjloknya bursa saham (market slump) apabila Prabowo-Sandi terpilih. Mereka tahu benar bahwa operasional ekonomi Indonesia dan pasar keuangan sudah berdasarkan common practice.
Harryadin memastikan, Prabowo-Sandi dalam kampanye dan program-programnya tidak akan mengubah hal-hal baik yang sudah dipraktekkan. Terutama yang terkait dengan industri keuangan.
Apalagi dengan latar belakang Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno sendiri yang merupakan pengusaha sekaligus juga investor dan pelaku pasar.
"Keduanya tentu faham benar tentang cara terbaik untuk mendorong pertumbuhan sektor ini, demi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Kita semua menunggu momen Prabowo Subianto-Sandiaga Uno akan membuka sesi perdagangan di IDX pada 21 Oktober 2019, sehari setelah keduanya dilantik," tuturnya.