Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Gerindra DKI Jakarta Muhamad Taufik irit berkomentar mengenai penangkapan Ramyadjie Priambodo sebagai tersangka pembobolan mesin ATM.
Ramyadjie, terhitung kerabat capres 02 Prabowo Subianto, adalah bendahara Tunas Indonesia Raya (Tidar), organisasi sayap Gerindra.
"Waduh saya enggak paham itu, kalau itu saya enggak paham," ujar Taufik saat dihubungi pada Selasa (19/3/2019). Taufik juga menolak memberi penjelasan bagaimana Ramyadjie bisa berkerabat dengan Ketua Umumnya, Prabowo, itu.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya menangkap dan menetapkan Ramyadjie sebagai tersangka kasus pembobolan ATM bank atau skimming. Polisi belakangan memastikan Ramyadjie Priambodo adalah tersangka tunggal.
"RP beraksi seorang diri dan kerap menyamar menyerupai wanita dengan menggunakan masker yang seperti hijab, ketika bertransaksi di ATM," kata juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (18/3/2019).
Argo mengatakan, Ramyadjie ditangkap pada 26 Februari 2019 di satu apartemen di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan. Penangkapan itu hasil dari pengembangan pelaporan satu bank swasta pada 11 Februari 2019.
Setelah penangkapan, Argo mengatakan, polisi langsung melakukan penggeledahan di apartemen dan rumah Ramyadjie Priambodo di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Polisi menemukan berbagai barang bukti satu kartu ATM bank nasional, dua kartu yang sudah ada duplikasi data nasabah, laptop, ponsel dan peralatan skimming termasuk mesin ATM.
"Lalu ada juga masker seperti kerudung. Ini yang digunakan oleh tersangka saat mengambil ATM di bilangan daerah Tangerang Selatan dan Jaksel, dia menggunakan itu berhijab kayak perempuan sehingga kalau dilihat dari CCTV seperti perempuan," katanya tentang modus Wakil Bendahara Umum Tunas Indonesia Raya, sayap Partai Gerindra itu.