Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Fakta Seputar Kecelakaan Boeing 737 Max Milik Ethiopian Airlines dan Lion Air

Lebih dari 300 pesawat penumpang Boeing 737 MAX 8 dan MAX 9 di seluruh dunia telah dilarang terbang menyusul dua kecelakaan fatal selama lima bulan terakhir di Ethiopia dan Indonesia yang menewaskan hampir 350 orang secara keseluruhan.
Teknisi bersiap memeriksa pesawat Boeing 737 Max 8 milik Garuda Indonesia, di Garuda Maintenance Facility AeroAsia, bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (13/3/2019)./Reuters-Willy Kurniawan
Teknisi bersiap memeriksa pesawat Boeing 737 Max 8 milik Garuda Indonesia, di Garuda Maintenance Facility AeroAsia, bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (13/3/2019)./Reuters-Willy Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA - Lebih dari 300 pesawat penumpang Boeing 737 MAX 8 dan MAX 9 di seluruh dunia telah dilarang terbang menyusul dua kecelakaan fatal selama lima bulan terakhir di Ethiopia dan Indonesia yang menewaskan hampir 350 orang secara keseluruhan.

Penyebab kedua kecelakaan ini sedang diselidiki. Salah satu pertanyaan terbesar yang belum terjawab: Apakah perangkat lunak pesawat yang harus disalahkan?

Berikut ini adalah fakta-fakta seputar jatuhnya pesawat Boeing 737 MAX milik Ethiopian Airlines dan Lion Air, seperti dikutip Reuters:

  • Boeing telah menghentikan pengiriman semua pesawat tipe MAX kepada pelanggannya setelah kecelakaan di Ethiopia pada 10 Maret yang menewaskan 157 orang.
  • Data satelit yang dikumpulkan dari penerbangan Ethiopian Airlines dan bukti dari lokasi kecelakaan menunjukkan kemiripan dengan kecelakaan Lion Air di Indonesia, mendorong Federal Aviation Administration (FAA) AS melarang seluruh penerbangan pesawat tipe ini.
  • Menurut salah seorang sumber, penyelidik telah menemukan kesamaan yang kuat dalam data angle of attack yang direkam oleh cockpit recorder penerbangan Ethiopian Airlines dan data dari Lion Air.
  • Sumber tersebut mengatakan grafik dari kedua penerbangan sangat mirip. Angle of attack adalah parameter penerbangan utama yang harus dijaga untuk mempertahankan daya angkat dan menghindari
  • Respons komputer penerbangan terhadap sensor angle of attack yang dicurigai mengalami masalah adalah inti dari penyelidikan yang sedang berlangsung terhadap kecelakaan Lion Air.
  • Otoritas keselamatan penerbangan Prancis, BEA, juga mengatakan pada hari Senin bahwa penyelidik yang memverifikasi data yang diekstraksi dari kotak hitam pesawat Ethiopian Airlines telah menemukan "kesamaan yang jelas" dengan penerbangan Lion Air.
  • Penyelidik menemukan sepotong stabilisator di bangkai pesawat Ethiopia yang berada di posisi yang tidak biasa, mirip dengan yang ada di pesawat Lion Air.
  • Pilot dari maskapai Ethiopian Airlines telah melaporkan masalah kontrol internal dan menerima izin untuk kembali sebelum kecelakaan. Pilot dari penerbangan Lion Air, yang jatuh pada 29 Oktober 2018 yang menewaskan 189 orang juga meminta untuk kembali tidak lama setelah lepas landas dari Jakarta.
  • Penerbangan Ethiopian Airlines memiliki kecepatan tinggi tidak luar biasa setelah lepas landas sebelum pesawat melaporkan masalah dan meminta izin untuk naik dengan cepat, ungkap seorang sumber yang mendengarkan rekaman kontrol lalu lintas udara.
  • Suara dari kokpit meminta untuk naik ke ketinggian 14.000 kaki di atas permukaan laut - sekitar 6.400 kaki di atas bandara - sebelum segera meminta untuk kembali, kata sumber tersebut kepada Reuters. Pesawat menghilang dari radar pada ketinggian 10.800 kaki.
  • Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) berencana untuk mempercepat rilis laporan investigasi tentang kecelakaan Lion Air menjadi antara Juli dan Agustus, dari jadwal sebelumnya antara Agustus dan September.
  • Menyusul kecelakaan Lion Air, Boeing mengatakan sedang mempersiapkan pemutakhiran perangkat lunak. Setelah kecelakaan Ethiopia, perusahaan mengatakan akan mengerahkan pemutakhiran tersebut di seluruh armada dalam beberapa pekan ke depan.
  • Boeing mempertahankan pernyataannya bahwa pesawat terbarunya aman, tetapi mendukung keputusan pelarangan terbang dari FAA. Khawatir akan terjadi kerugian finansial dan kerugian, investor telah menghapus sekitar US$29 miliar valuasi pasar pasar perusahaan.

 

Apa Langkah Berikutnya?

Anggota parlemen AS mengatakan pesawat-pesawat tersebut akan dilarang terbang selama berminggu-minggu untuk dilakukan pemutakhiran perangkat lunak di setiap pesawat.

Seorang sumber mengatakan kepada Reuters pada 16 Maret bahwa Boeing berencana untuk merilis perangkat lunak yang telah dimutakhirnya untuk pesawat 737 MAX dalam seminggu hingga 10 hari ke depan.

Tidak ada tuntutan hukum yang diajukan sejak jatuhnya Ethiopian Airlines, namun sejumlah pengacara penggugat mengatakan mereka berharap Boeing akan dituntut di AS.

Penyelidik diperkirakan mengeluarkan laporan pendahuluan berdasarkan informasi yang mereka peroleh dari flight data recorder dan cockpit voice recorder. Setelahnya, sejumlah negara akan membuat keputusan apakah akan mencabut larangan terbang Boeing MAX berdasarkan informasi itu.

Sementara itu, Ethiopian Airlines mengatakan pada 16 Maret bahwa pengujian DNA untuk identifikasi korban jatuhnya pesawat dapat memakan waktu hingga enam bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper