Klaim Pemerintah Kinerja BUMN Bertumbuh
Berdasarkan data Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), kinerja perusahaan pelat merah cenderung bertumbuh dalam 4 tahun terakhir atau dalam rentang 2015-2018. Pencapaian laba, misalnya, meningkat dari Rp150 triliun pada 2015, menjadi Rp176 triliun pada 2016, Rp186 triliun pada 2017, dan Rp188 triliun pada 2018.
Pendapatan yang dikantongi oleh BUMN terus mengalami pertumbuhan dari periode 2015—2018. Jumlah yang dikantongi tiap periode yakni Rp1.699 triliun pada 2015, Rp1.710 triliun pada 2016, Rp2.027 triliun pada 2017, dan Rp2.339 triliun pada 2018.
Perseroan pelat merah yang berada di bawah Kementerian BUMN pun ditargetkan mampu mencetak laba Rp200 triliun pada tahun ini atau tumbuh 6,38% dari prognosis realisasi 2018.
“Pada tahun ini [2019] kami targetkan laba Rp200 triliun,” tegas Menteri BUMN Rini Soemarno.
Apiknya kinerja BUMN membuat kontribusinya terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) turut meningkat. Berdasarkan data prognosis, kontribusi BUMN terhadap APBN pada 2018 mencapai Rp422 triliun, dengan perincian pajak Rp212 triliun, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp166 triliun, dan dividen Rp44 triliun.
Jumlah setoran BUMN ke APBN meningkat dari 2015 sebesar Rp303 triliun dengan perincian pajak Rp176 triliun, PNBP Rp90 triliun, dan dividen Rp37 triliun.
Dari sisi belanja modal, Rini menyatakan capital expenditure (capex) BUMN tahun lalu naik signifikan 54,60%, dari Rp315 triliun pada 2017 menjadi Rp487 triliun. Alokasi terbesar dana itu mengalir ke proyek-proyek infrastruktur, yakni sejumlah Rp379 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel