Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ridwan Kamil Tepis TAP Tempat Penampungan Tim Sukses

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menilai pembentukan Tim Akselerasi Pembangunan (TAP) merupakan upaya pihaknya mengakselerasi program pembangunan.

Bisnis.com, BANDUNG—Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menilai pembentukan Tim Akselerasi Pembangunan (TAP) merupakan upaya pihaknya mengakselerasi program pembangunan.

Ridwan Kamil memastikan tim tersebut dibentuk atas dasar kebutuhan yang berisi orang-orang kompeten sesuai bidangnya.

"Pembangunan tidak bisa selesai sama sekali hanya oleh OPD (Organisasi Perangkat Daerah) itu kesimpulan saya berdasarkan pengalaman 5 tahun menjadi Wali Kota (Bandung), saya butuh tim yang bisa menasehati," katanya di Gedung Pakuan, Bandung Senin (18/3/2019). ‎

Tim khusus milik Emil dibentuk berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 060.2/Kep.1244.Org/2018 yang dikeluarkan pada 27 November 2018 lalu. Tim itu diisi oleh 19 orang pakar dengan latar belakang berbeda. ‎

Tim itu diketuai oleh Rektor Unpa Tri Hanggono Achmad, Ketua Harian Arfi Rafnialdi. Kemudian ada posisi dewan pakar yang diisi oleh sembilan orang dengan beragam latar belakang keilmuan berbeda. ‎‎

Seperti Erry Riyana Hardjapamekas, Idratmo Soekarno, Bernardus Djonoputro, Evi S Saleha, Budi Raharjo, Budhiana Kartawijaya, Kusmayanto Kadiman, Asep Warlan dan Dedi Kusnadi Thamim. 

Menurutnya anggota TAP merupakan orang-orang pilihannya yng memiliki kompentensi yang dibutuhkan. Selain itu, secara jumlah tim bentukannya itu jauh lebih sedikit bila dibandingkan dengan TGUPP bentukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. 

"Dari awal kita butuh tapi konsepnya minimalis 19 orang. Kalau Jakarta penduduk 10 juta (penduduk), TGUPP ada 70 lebih. Kalau di Jabar ada 50 juta (penduduk) kita kompres hanya 19 orang," ucapnya. 

Dia menegaskan pembentukan TAP semata-mata untuk mengakselerasi pembangunan Jabar. Karena dia berlasan butuh banyak masukan sebelum mengambil kebijakan untuk kepentingan Jabar.

“19 orang ini bisa saya pertanggungjawabkan. Ini bukan penampungan Timses, karena kalau Timses itu jumlahnya ratusan, masing-masing yang tergabung di sana saya bisa jawab sesuai kebutuhan,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper