Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan bahwa korban banjir bandang di Sentani Kabupaten Jayapura terus bertambah.
Hingga Minggu (17/3/2019) pukul 08.30 WIB, tercatat dampak banjir bandang sebanyak 42 orang meninggal dunia, dan 21 orang luka-luka. Diperkirakan korban masih akan bertambah karena evakuasi masih berlangsung.
Banjir landa Sentani Kabupaten Jayapura, Papua. Banjir di Gunung Merah membawa debit banjir dan kayu-kayu. Hati-hati bahaya kesetrum listrik. Jangan memegang tiang listrik dalam basah atau perabotan rumah yang masih menyala dan terendam banjir. Semoga korban tidak bertambah. pic.twitter.com/1Pk2GOYoDb
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) March 16, 2019
Demikian disampaikan sutopo lewat akun Twitternya @Sutopo_PN yang dikutip Senin (18/3/2019). Dia menyebut, banjir di Gunung Merah membawa debit banjir dan kayu-kayu.
“Hati-hati bahaya kesetrum listrik. Jangan memegang tiang listrik dalam basah atau perabotan rumah yang masih menyala dan terendam banjir. Semoga korban tidak bertambah,” cuit Sutopo.
Dikutip dari Antara, Banjir bandang yang melanda sembilan distrik di Kabupaten Jayapura selain menimbulkan korban jiwa juga menyebabkan kerusakan di sejumlah kawasan, termasuk pemukiman warga.
Sekitar empat ribuan warga dilaporkan telah mengungsi ke berbagai kawasan yang dianggap aman termasuk perkantoran di kawasan Gunung Merah. Banjir di Sentani, Jayapura terjadi pada Sabtu malam (16/3/2019). Pada Minggu (17/3/2019) siang.