Bisnis.com, JAKARTA - Pihak keluarga Harina Hafitz, warga negara Indonesia yang menjadi korban dari insiden pesawat Ethiopian Airlines, disebut siap memberi sampel DNA untuk kebutuhan proses identifikasi.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengungkapkan bahwa proses identifikasi memang belum dimulai, namun otoritas Ethiopia telah menyampaikan bahwa mereka akan membutuhkan sampel DNA untuk keperluas identifikasi.
"Dalam hal ini KBRI roma sudah menyampaikan kepada pihak keluarga dan mereka menyatakan sudah siap memberi sampel DNA untuk kepentingan identifikasi korban," ungkap Arrmanatha di Jakarta, Selasa (12/3/2019).
Harina Hafitz adalah WNI yang telah lama bermukim di Italia dan merupakan staf Program Pangan Dunia (WFP) Perserikatan Bangsa-Bangsa. Ia dan 20 orang staf PBB lainnya dipastikan tewas dalam insiden yang terjadi pada Minggu pagi itu (10/3/2019).
Berdasarkan informasi yang diterima Kemlu RI dari Addis Ababa, proses identifikasi akan dimulai bersamaan dengan investigasi kecelakaan tersebut. Adapun adik dari Harina Hafitz disebut Arrmanatha telah berada di Roma untuk bergabung dengan keluarga dan memberi sampel DNA-nya.
Senin kemarin (11/3/2019) kotak hitam dari pesawat bernomor penerbangan ET-302 telah ditemukan. Pihak Administrasi Penerbangan Amerika Serikat (FAA) dan Boeing selaku pembuat pesawat akan bekerja sama melakukan investigasi guna menyelidiki penyebab kecelakaan pesawat nahas tersebut.