Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Novel Baswedan Desak Jokowi Bentuk Tim Gabungan Pencari Fakta

Untuk mengungkap kasus penyerangan terhadap dirinya, Novel Baswedan mendesak Presiden Jokowi membentuk tim gabungan pencari fakta yang independen dan tidak tersandera politik.
Penyidik KPK Novel Baswedan bersiap menjadi saksi dalam sidang kasus merintangi penyidikan perkara korupsi dengan terdakwa Lucas di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (10/1/2019)./ANTARA-Hafidz Mubarak A
Penyidik KPK Novel Baswedan bersiap menjadi saksi dalam sidang kasus merintangi penyidikan perkara korupsi dengan terdakwa Lucas di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (10/1/2019)./ANTARA-Hafidz Mubarak A

Bisnis.com, JAKARTA -  Teror penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan telah berlangsung 700 hari lalu. Namun, sejauh ini belum ada tanda-tanda bahwa pelaku serta perencana serangan teror itu akan terungkap.

Terkait teror yang menimpa dirinya, Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan kembali mendesak Presiden Joko Widodo untuk membuat Tim Gabungan Pencari Fakta Independen. Novel menyatakan pembentukan TGPF yang independen dan bebas kepentingan politik adalah cara untuk mengungkap kasus ini.

"Saya tetap mendesak Presiden Jokowi mau membuka jalan pengungkapan dengan membentuk TGPF yang independen dan tidak tersandera kepentingan politik," kata Novel Baswedan, di Jakarta, Selasa, 12 Maret 2019.

Novel mengatakan sudah hampir dua tahun dia diserang namun tidak ada kejelasan pengungkapan pelaku penyerangan. Menurut Novel pemerintah terkesan abai dan tidak peduli terhadap pengungkapan kasus itu. "Seperti kebanyakan kasus kekerasan terhadap pejuang anti-korupsi dan HAM lainnya," ujarnya.

Novel menganggap pembentukan Tim Gabungan Kasus Novel Baswedan yang dibentuk Kepolisian belum menunjukan hasil kerjanya. Novel menganggap tim itu tidak menunjukan kesungguhannya mengungkap serangan terhadap KPK.

Pada 700 hari silam, atau 11 April 2017, dua orang tak dikenal menyiram wajah Novel dengan air keras. Peristiwa itu terjadi di dekat rumah Novel, seusai mantan perwira Polri itu menjalankan salat subuh berjamaah di masjid.

Akibat siraman air korosif itu, mata Novel Baswedan mengalami kerusakan parah. Novel menjalani rangkaian operasi di Singapura untuk memulihkan penghlihatannya. Hingga kini, polisi belum menangkap pelaku teror itu. Jokowi belum membentuk TGPF independen meski desakan datang dari Novel dan banyak pegiat HAM.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : JIBI
Editor : Saeno
Sumber : TEMPO.CO
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper