Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sikap Agum terhadap SBY tak Pengaruhi Elektabilitas Demokrat dan Prabowo

Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengatakan sikap Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Agum Gumelar yang mempertanyakan dukungan Susilo Bambang Yudhoyono kepada Capres Prabowo Subianto tidak akan mempengaruhi elektabilitas Partai Demokrat maupun pasangan Prabowo-Sandi pada pemilu nanti.
Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Hinca Pandjaitan menjawab pertanyaan pers di Jakarta, Kamis (28/2/2019). -Bisnis.com/Samdysara Saragih
Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Hinca Pandjaitan menjawab pertanyaan pers di Jakarta, Kamis (28/2/2019). -Bisnis.com/Samdysara Saragih

Bisnis.com, JAKARTA—Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengatakan sikap Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Agum Gumelar yang mempertanyakan dukungan Susilo Bambang Yudhoyono kepada Capres Prabowo Subianto tidak akan mempengaruhi elektabilitas Partai Demokrat maupun pasangan Prabowo-Sandi pada pemilu nanti.

Dia mengatakan mengapa elektabilitas Pabowo dan Partai Demokrat tidak terpengaruh, karena pernyataan itu tidak ada hubungannya sama sekali dengan pemilu.

“Kami jalan terus, baik Demokrat-nya maupun Pak Prabowo. Kan tidak menganulir dan membuat pasangan calon nomor 02 berhenti, bahkan langkah kami makin cepat. Saya kira mari kita lihat ke depan jangan ke belakang," ujarnya.

Hinca juga menegaskan bahwa tidak ada persoalan pribadi antara SBY dan Prabowo.

"Bedakan antara peristiwa yang lalu ketika ada institusi yang kita sebut militer dengan institusi yang hari ini kita sebut partai. Jadi dua hal yang sama sekali berbeda dan tak ada hubungannya," kata Hinca di Kompleks Parlemen, Selasa (12/3/2019).

Menurutnya, apa yang disampaikan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Agum Gumelar sangat tidak mendasar dengan mengait-ngaitkan keputusan partai yang mendukung pasangan Prabowo-Sandi.

"Kemudian sekarang di partai, dua hal posisi yang berbeda, tidak bisa ditarik benang lurus seperti itu, kesimpulan linier seperti itu, dua hal yang berbeda. Menurut saya Pak Agum menarik masa lalu menjadi sebuah yang diikatkan begitu tanpa melihat masalah yang terjadi," ujarnya. 

Sebelumnya Agum Gumelar mempertanyakan sikap politik koleganya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2019. Hal itu terungkap dalam sebuah diskusi yang direkam dan diunggah oleh Ulin Ni"am Yusron di akun Facebooknya, Senin (11/3). 

Agum dan SBY adalah mantan jenderal TNI yang pernah menjadi anggota Dewan Kehormatan Perwira (DKP). DKP dibentuk pada 1998 oleh Panglima ABRI saat itu, Jenderal Wiranto untuk mengusut kasus penghilangan paksa sejumlah aktivis yang menyeret Prabowo selaku Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus kala itu.

Dalam rekaman diskusi tersebut Agum mengritik dukungan SBY kepada Prabowo. Pasalnya, kata Agum, SBY termasuk salah satu dari tujuh anggota DKP yang ikut menandatangani surat rekomendasi berisi pemecatan terhadap Prabowo.

"Tanda tangan semua. Soebagyo HS tanda tangan. Agum Gumelar tanda tangan, SBY tanda tangan. Yang walaupun sekarang ini saya jadi heran, ini yang tanda tangan rekomendasi kok malah sekarang mendukung. Tak punya prinsip itu orang," kata Agum. 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper