Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah berencana memberikan posisi kepada Tentara Nasional Indonesia atau TNI di jabatan sipil. Dwifungsi TNI tidak mungkin terjadi, tetapi ide tersebut dianggap sebagai cara untuk mengambil hati.
Letnan Jenderal (Purn) TNI Johannes Suryo Prabowo mengatakan bahwa para perwira TNI disumpah setia pada Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ini membuktikan bahwa dwifungsi tidak akan pernah lahir kembali.
“Tapi kalau kasih ‘permen’ supaya dukung saya, bisa jadi. Tapi jangan khawatir itu tidak akan terpengaruh,” katanya di Jakarta, Selasa (5/3/2019).
Suryo sangat yakin jabatan yang diberikan itu tidak akan terpengaruh karena seorang perwira tahu mana yang benar dan mana yang salah.
Lagipula, jabatan yang diisi oleh TNI di sipil bukanlah posisi yang bisa memiliki kekuasaan.
“Kecuali kalau ada perintah TNI aktif boleh jadi bupati tanpa dipilih, itu baru dwifungsi,” jelasnya.
Mantan Kepala Staf Umum TNI ini pun mengakui banyak petinggi TNI tidak memiliki jabatan. Berdasarkan hitungan kasarnya, jabatan untuk bintang satu hingga empat tersedia 1.000 kursi. Sementara kolonel yang memenuhi syarat mencapai 32.000 jiwa,
Daripada membahas dwifungsi TNI, masih banyak multi fungsi lain yang lebih menarik untuk dibahas, salah satunya presiden yang juga jadi calon presiden.