Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setelah “Green Book”, Alibaba Incar Lebih Banyak Film Hollywood

Setelah menjadi perusahaan internet China pertama yang mendukung pemenang film terbaik Oscar 2019, Alibaba Group Holding Ltd. mengincar lebih banyak film Hollywood.

Kabar24.com, JAKARTA – Setelah menjadi perusahaan internet China pertama yang mendukung pemenang film terbaik Oscar 2019, Alibaba Group Holding Ltd. mengincar lebih banyak film Hollywood.

Alibaba juga menyimpan harapan akan ada lebih banyak barang dan jasa asal Amerika Serikat (AS) yang diimpor ke China dan bahwa defisit perdagangan AS dengan China akan menyempit.

Executive Vice Chairman Alibaba, Joe Tsai, mengutarakan optimismenya bahwa kesepakatan perdagangan antara kedua negara akan tercapai.

Dia juga mengatakan bahwa konsumsi domestik China telah menjadi bagian yang lebih besar dari ekonomi Negeri Panda, sehingga mendorong impor.

“China akan lebih terbuka untuk impor, tidak hanya dalam barang, tetapi juga dalam jasa, termasuk konten,” ujar Tsai dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg TV.

Di antara impor yang dimaksud adalah film. Studio-studio Hollywood telah mengharapkan peningkatan jumlah film Amerika yang diizinkan masuk ke China.

Negara berekonomi terbesar kedua di dunia ini diperkirakan akan segera menyusul AS sebagai pasar box office terbesar di dunia sehingga akan meningkatkan pangsa pendapatan tiket global.

Pemenang kategori film terbaik Oscar tahun ini, “Green Book”, adalah contoh dari kualitas produksi yang ingin didukung raksasa e-commerce tersebut, menurut Tsai.

Selama beberapa tahun, Alibaba telah berinvestasi dalam film-film Hollywood seperti franchise “Mission Impossible”. Perusahaan China lainnya macam Perfect World Co. juga telah mendukung portofolio sejumlah film.

"Green Book" akan diluncurkan di China pada 1 Maret dengan tiket-tiket dijual di platform Alibaba. Alibaba adalah co-financier "Green Book". Film ini sendiri didistribusikan di AS oleh Universal Pictures.

“Kami melihat peluang untuk membawa konten berkualitas tinggi ke China,” tambah Tsai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper