Bisnis.com, JAKARTA - Dua warga negara Indonesia ditemukan tewas dibunuh dan dimutilasi di pinggir Sungai Buloh, Selangor, Malaysia pada 29 Januari 2019.
Mereka adalah Nuryanto, pengusaha tekstil asal Bandung dan rekannya, Ai Munawaroh. Polri bekerja sama dengan Polisi Diraja Malaysia mengungkap kasus pembunuhan itu.
Berikut sejumlah fakta di sekitar kasus pembunuhan dan mutilasi Nuryanto dan Ai Munawaroh:
1. Polisi Diraja Malaysia Tangkap Dua Terduga Pelaku
Dua terduga pelaku berkewarganegaraan Pakistan ini diketahui sebagai orang terakhir yang bertemu korban pada 23 Januari 2019.
Polisi setempat menahan mereka sejak 10 Februari 2019 untuk 14 hari ke depan.
"Malaysia memiliki kewenangan 14 hari untuk menyelidiki dengan mengamankan mereka," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo. Status keduanya kini adalah saksi yang dicurigai, belum menjadi tersangka.
2. Polisi Pastikan Identitas Korban Nuryanto
Kepastian identitas itu diperoleh setelah tim Automatic Finger Print Identification System (Inafis) Polri mengidentifikasi sidik jari potongan tubuh korban.
"Setelah sidik jari jempol kiri diidentifikasi, lalu ada sidik jari pembanding, diketemukan ada 12 titik kesamaan. Sangat akurat menunjukkan korban yang meninggal dunia atas nama Nuryanto," kata Dedi.
3. Korban Ai Munawaroh Masih Dicari
Identitas Ai Munawaroh belum teridentifikasi karena polisi Malaysia tidak menemukan potongan tangannya. Polisi akan memeriksa DNA korban.
"Kami sudah kirim DNA ayah biologis untuk pembuktian DNA ke Malaysia," kata Dedi.
Pemeriksaan DNA memerlukan waktu 7-10 hari.
4. Korban dan Terduga Pelaku Rekan Bisnis
Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri Brigjen Napoleon Bonaparte mengungkapkan hubungan antara WNI yang dimutilasi dan dua terduga pelaku yang telah ditahan terkait bisnis.
Napoleon menuturkan kedua korban dan kedua terduga pelaku sempat bertemu pada 23 Januari 2019 membicarakan utang.
"Pada 23 Januari korban bertemu dengan dua orang (terduga pelaku) tadi, bertemu untuk menagih utang."