Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Cuitan "Presiden Baru", Achmad Zaky Tegaskan Khilaf & Mohon Maaf

CEO dan Founder Bukalapak, Achmad Zaky kembali menegaskan bahwa dirinya khilaf dan memohon maaf terkait hebohnya warganet yang memasang tagar #uninstallBukalapak sebagai reaksi atas cuitan Achmad Zaky yang menulis kata "presiden baru".
Presiden Joko Widodo (dari kiri) berbincang dengan Founder dan CEO Bukalapak Achmad Zaky, Co-Founder dan President Fajrin Rasyid dan Co-Founderdan CTO Nugroho Herucahyono saat meninjau warung mitra Bukalapak saat peringatan HUT ke-9 Bukalapak dengan tema Menerobos Batas, di Jakarta, Kamis (10/1/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Presiden Joko Widodo (dari kiri) berbincang dengan Founder dan CEO Bukalapak Achmad Zaky, Co-Founder dan President Fajrin Rasyid dan Co-Founderdan CTO Nugroho Herucahyono saat meninjau warung mitra Bukalapak saat peringatan HUT ke-9 Bukalapak dengan tema Menerobos Batas, di Jakarta, Kamis (10/1/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – CEO dan Founder Bukalapak, Achmad Zaky kembali menegaskan bahwa dirinya khilaf dan memohon maaf terkait hebohnya warganet yang memasang tagar #uninstallBukalapak sebagai reaksi atas cuitan Achmad Zaky yang menulis kata "presiden baru".

Achmad Zaky memohon maaf atas kekhilafannya dan atas segala kesalahpahaman yang timbul, dan dengan tegas menyatakan bahwa cuitan tersebut tidak bermaksud untuk mendukung, atau tidak mendukung suatu calon presiden tertentu, melainkan ajakan untuk bersama membangun Indonesia melalui penelitian dan pengembangan ilmiah.

“Saya, Achmad Zaky selaku pribadi dan sebagai salah satu pendiri Bukalapak, dengan ini menyatakan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas pernyataan yang saya sampaikan di media sosial. Saya sangat menyesali kekhilafan tindakan saya yang tidak bijaksana tersebut, dan kiranya mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya,” kata Achmad Zaky dalam keterangan tertulis Bukalapak yang diiterima Bisnis.com, Jumat (15/2/2019).

Permohonan maaf itu terkait dengan hebohnya   lini masa Twitter, Jumat pagi (15/2) yang dibanjiri tanda pagar #uninstallBukalapak akibat pernyataan CEO Achmad Zaky. Sebelumnya, Zaky dalam cuitan yang kini sudah dihapus, menyoroti dana dari negara untuk sektor penelitian dan pengembangan (research and development/R&D) minim dan berharap "presiden baru bisa menaikkan" anggaran tersebut. Zaky dalam cuitan tersebut juga menyebutkan peringkat negara yang memiliki anggaran besar untuk litbang.

Istilah "presiden baru" tersebut dianggap warganet menyudutkan petahana Joko Widodo. Banyak warganet yang memprotes Zaky karena tidak menghargai presiden yang datang ke acara ulang tahun Bukalapak pada Januari lalu, hingga dianggap tidak mempercayai kemampuan bangsa sendiri karena cuitan bernada pesimistis.

Achmad Zaky dan Bukalapak menyatakan sangat berterima kasih atas kebijakan serta dukungan pemerintah Indonesia yang diberikan selama ini kepada Bukalapak. Achmad Zaky dan Bukalapak dengan ini pula menyatakan akan terus berkomitmen untuk membangun Indonesia melalui teknologi.

"Pada prinsipnya saya dan Bukalapak sangat memperhatikan kemajuan industri teknologi di Indonesia. Beliau sangat berharap agar investasi dalam bidang riset dan SDM tingkat tinggi bisa menjadi salah satu pendorong kemajuan Indonesia."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fajar Sidik
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper