Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Putri Ubolratana Dicoret dari Pencalonan Perdana Menteri Thailand

Pernyataan Putri Ubolratana Rajakanya Sirivadhana Barnavadi keluar sehari setelah Komisi Pemilihan Thailand mencoret namanya dari daftar resmi calon perdana menteri.
Putri Ubolratana Rajakanya Sirivadhana Barnavadi saat di prosesi pemindahan abu jenazah mendiang Raja Thailand King Bhumibol Adulyadej, 27 Oktober 2017. /Reuters-Athit Perawongmetha
Putri Ubolratana Rajakanya Sirivadhana Barnavadi saat di prosesi pemindahan abu jenazah mendiang Raja Thailand King Bhumibol Adulyadej, 27 Oktober 2017. /Reuters-Athit Perawongmetha

Bisnis.com, JAKARTA - Kakak Raja Thailand, Putri Ubolratana Rajakanya Sirivadhana Barnavadi, yang didiskualifikasi Senin (11/2/2019) oleh Komisi Pemilihan dalam pencalonan perdana menteri, menyatakan permintaan maafnya pada Selasa malam (12/1/2019). Ia mengaku langah tersebut telah menimbulkan "masalah" bagi penduduk Thailand jelang pemilihan umum Maret mendatang.

Pernyataan Putri Ubolratana Rajakanya Sirivadhana Barnavadi keluar sehari setelah Komisi Pemilihan Thailand mencoret namanya dari daftar resmi calon perdana menteri.

Mereka menyatakan itu anggota keluarga kerajaan harus tetap berada di atas politik, mengulang kembali pernyataan keras Raja Maha Vajiralongkorn bahwa pencalonan sang kakak "tak pantas" dan tak sesuai konstitusi.

"Saya menyesal niat tulus saya untuk mengabdi pada negara dan penduduk Thailand telah menimbulkan masalah yang seharusnya tak terjadi di masa ini," katanya lewat sebuah unggahan di Instagram @princessubolratana sebagaimana dikutip Reuters, Rabu (13/2/2019). Ia mengakhiri pesan tersebut dengan sebuah tagar berbunyi, "#howcomeitsthewayitis".

Pencalonan tak terduga Ubolratana yang diusung oleh para pendukung mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra memunculkan keresahan di Thailand, negara di mana masyarakatnya sangat menghormati keluarga kerajaan.

Komisi Pemilihan juga mempertimbangkan untuk membubarkan partai Thai Raksa Chart karena mencalonkan sang putri. Undang-undang pemilu Thailand melarang pelibatan keluarga kerajaan dalam kampanye politik.

Pemilihan 24 Maret mendatang merupakan pemilu pertama Thailand sejak kudeta 2014.

Ini akan menjadi momen pertarungan antara Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha yang didukung militer dan pendukung Thaksin, yang digulingkan dalam kudeta tahun 2006 dan kini berada di pengasingan. Thaksin dan keluarganya masih sangat populer di kalangan penduduk Thailand, terutama mereka yang tak berasal dari ibu kota.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper