Bisnis.com, JAKARTA - Kakak Raja Thailand, Putri Ubolratana Rajakanya Sirivadhana Barnavadi, yang didiskualifikasi Senin (11/2/2019) oleh Komisi Pemilihan dalam pencalonan perdana menteri, menyatakan permintaan maafnya pada Selasa malam (12/1/2019). Ia mengaku langah tersebut telah menimbulkan "masalah" bagi penduduk Thailand jelang pemilihan umum Maret mendatang.
Pernyataan Putri Ubolratana Rajakanya Sirivadhana Barnavadi keluar sehari setelah Komisi Pemilihan Thailand mencoret namanya dari daftar resmi calon perdana menteri.
Mereka menyatakan itu anggota keluarga kerajaan harus tetap berada di atas politik, mengulang kembali pernyataan keras Raja Maha Vajiralongkorn bahwa pencalonan sang kakak "tak pantas" dan tak sesuai konstitusi.
"Saya menyesal niat tulus saya untuk mengabdi pada negara dan penduduk Thailand telah menimbulkan masalah yang seharusnya tak terjadi di masa ini," katanya lewat sebuah unggahan di Instagram @princessubolratana sebagaimana dikutip Reuters, Rabu (13/2/2019). Ia mengakhiri pesan tersebut dengan sebuah tagar berbunyi, "#howcomeitsthewayitis".
Pencalonan tak terduga Ubolratana yang diusung oleh para pendukung mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra memunculkan keresahan di Thailand, negara di mana masyarakatnya sangat menghormati keluarga kerajaan.
Komisi Pemilihan juga mempertimbangkan untuk membubarkan partai Thai Raksa Chart karena mencalonkan sang putri. Undang-undang pemilu Thailand melarang pelibatan keluarga kerajaan dalam kampanye politik.
Baca Juga
Pemilihan 24 Maret mendatang merupakan pemilu pertama Thailand sejak kudeta 2014.
Ini akan menjadi momen pertarungan antara Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha yang didukung militer dan pendukung Thaksin, yang digulingkan dalam kudeta tahun 2006 dan kini berada di pengasingan. Thaksin dan keluarganya masih sangat populer di kalangan penduduk Thailand, terutama mereka yang tak berasal dari ibu kota.