Bisnis.com, JAKARTA – Hubungan historis antara Indonesia dan India dalam bidang pendidikan sudah berlangsung dimulai sejak zaman Kerajaan Sriwijaya. Kerja sama yang sangat erat itu, terutama dalam bidang pendidikan tinggi.
Namun dalam perjalanannya, hubungan kedua negara sahabat yang dimulai sejak Presiden RI Soekarno dengan PM India Jawaharlal Nehru tak lepas dari pasang surut.
Dalam beberapa dekade terakhir, kebanyakan masyarakat Indonesia memiliki perspektif yang kurang positif mengenai India, begitupun sebaliknya.
Hal ini menjadi suatu hal yang sangat disayangkan jika tidak segera dicarikan solusi jalan terbaik karena masing-masing negara memiliki kelebihan, yang jika disinergikan dalam bentuk kerja sama, terutama dalam hal pendidikan bisa memberikan manfaat yang sangat besar bagi kemajuan kedua negara Asia ini.
Demikian pendapat Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) Wilayah III Illah Sailah kepada pers di sela-sela Seminar Internasional: Indonesia India Higher Education Forum 2019 (IIHE Forum 2019), Kamis (24/1/2019).
Illah mengatakan Konsorsium Perguruan Tinggi Swasta, yang beranggotakan perguruan tinggi (PT) di Jakarta yang termasuk dalam jaringan kerja sama Indonesia-India di bawah koordinasi LL Dikti Wilayah III, dibentuk dengan tujuan membangun kerja sama yang optimal antara perguruan tinggi swasta (PTS) di Indonesia dengan PT di India.
“Kerja sama yang dihasilkan, kita harapkan bisa membawa kemajuan yang maksimal bagi pendidikan tinggi Indonesia dan India, baik dalam hal pendidikan, penelitian, studi banding, dan pertukaran pengetahuan mahasiswa serta pengabdian masyarakat,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (28/1/2019).
Kenapa harus India? Dijelaskan Illah, populasi India dengan jumlah penduduk 660 juta dan warga negara India ada di sejumlah negara-negara di dunia menjadi potensi dan peluang yang sama dengan Indonesia untuk saling menjalin sinergitas dan harmoni dalam kebaikan bersama.
“Di India ada sistem pendidikan tinggi yang patut dicontoh, dan di India telah well-manage literasi ilmiah dengan biaya murah, dan jurnalnya sangat produktif. Dan juga ada program yang diperlukan untuk koordinasi antarkampus,” ungkap Illah.
Konsorsium Perguruan Tinggi Swasta ini terdiri dari Universitas YARSI, Universitas Budi Luhur, Universitas Borobudur, Universitas Mercu Buana, Universitas Darma Persada, Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti, Institut Transportasi dan Logistik Trisakti, STIE Pariwisata Internasional, STIE Indonesia, STIE Kusuma Negara, dan Institut Sains dan Teknologi Pradita serta Unsurya.