Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, yang baru memperoleh ijazah SMA tahun lalu, masuk dalam daftar Global Thinkers 2019 yang dirilis majalah Foreign Policy.
Bersama dengan sejumlah nama lain seperti Perdana Menteri Bangladesh Hashina, Foreign Policy menulis nama Susi dalam kategori Pertahanan dan Keamanan atas kontribusinya dalam menjaga kedaulatan maritim Indonesia.
Komitmennya dalam memperkuat perikanan Indonesia yang vital melalui cara kontroversial tak hanya dipuji oleh para pendukungnya, namun juga menghadirkan pihak yang tak suka.
"Ia tak segan menggunakan taktik yang menakutkan, Susi dikenal karena kebijakan meledakkan kapal yang mengambil ikan secara ilegal di kawasan Indonesia," tulis Foreign Policy.
Foreign Policy menilai pendekatan Susi yang tekesan 'kasar' itu tak hanya mendorong penurunan tajam dalam penangkapan ikan ilegal namun juga peningkatan tensi diplomatik dengan China.
Menandai ulang tahun ke-10-nya, Foreign Policy merilis daftar 100 orang paling berpengaruh yang dibagi dalam 10 kategori.
Baca Juga
Nama Susi berada di kategori Pertahanan dan Kemananan, bersanding dengan Komandan Pasukan Quds Iran Qassem Suleimani, Menteri Pertahanan Jerman Ursulan von der Leyen, Menteri Dalam Negeri Meksiko Olga Sanchez Cordero, Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed, Presiden dan CEO SpaceX Gwynne Shotwell, Co-Founder dan CEO Palantir Alex Karp, Pendiri Bellingcat Eliot Higgins, Penasehat Presiden Rusia Vladislav Surkov, dan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hashina.
Ini bukan kali pertama Susi Pudjiastuti masuk dalam daftar orang berpengaruh versi media internasional. Pada 2017, BBC menyertakan namanya dalam daftar 100 Perempuan Paling Menginspirasi. Ia masuk dalam kelompok perempuan yang memimpin dan menjadi satu-satunya perempuan Indonesia yang masuk dalam daftar tersebut.