Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Survei LeSuRe : Setelah Debat, Elektabilitas Prabowo-Sandi Naik

Sebelum debat, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 52%, setelah debat malah turun menjadi 51%. Sebaliknya, elektabilitas Prabowo-Sandi naik 2%, dari sebelum debat 47%, naik menjadi 49% setelah debat.
Pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno mengikuti debat pertama Pilpres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno mengikuti debat pertama Pilpres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga Survei Regional (LeSuRe) menemukan fakta meningkatnya popularitas pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden 2019-2024, baik pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin (Jokowi-Ma'ruf) maupun pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno (Prabowo-Sandi), setelah digelarnya Debat Pertama Pilpres 2019 pada 17 Januari lalu.

Berdasarkan survei LeSuRe, popularitas Jokowi-Ma'ruf mengalami kenaikan 2%, sedangkan popularitas Prabowo-Sandi hanya naik 1%. Berarti debat lebih menguntungkan Jokowi-Ma'ruf.

Namun kenaikan popularitas tersebut, tidak berdampak positif terhadap elektabilitas. Sebelum debat, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 52%, setelah debat malah turun menjadi 51%.  Sebaliknya, elektabilitas Prabowo-Sandi naik 2%, dari sebelum debat 47%, naik menjadi 49% setelah debat.

"Sosok Sandi sangat membantu kenaikan elektabilitas Prabowo. Sementara kontribusi Ma'ruf Amin terhadap elektabilitas Jokowi masih kurang signifikan," kata Direktur LeSuRe, M.Mufti Mubarok kepada Bisnis, Jumat (25/01/2019).

Mufti mengatakan kenyataan tersebut patut menjadi perhatian dari kedua kubu. Bagi kubu Jokowi-Ma'ruf, tipisnya elektabilitas tersebut sangat membahayakan. Sementara bagi kubu Prabowo-Sandi, memerlukan strategi baru dan jitu untuk bisa terus mendongkrak elektabilitasnya di sisa waktu masa kampanye yang masih cukup lama.

"Temuan kami menemukan fakta bahwa pengaruh debat terhadap kenaikan elektabilitas cukup signifikan. Dalam debat-debat selanjutnya, kedua kubu pasti akan menerapkan strategi-strategi baru untuk meraih simpati para pemilih," ujarnya.

LeSuRe melakukan survei dengan melakukan analisa jaringan media sosial secara mixed Social  Network Analysis (SNA) menggunakan engine berbasis microsoft Research, Digital Ethnography dan Digital Content Analysis, yang diklaim LeSuRe lebih mirip real count.

Dari data sebanyak 130 juta calon pemilih yang menggunakan analisa jaringan media sosial kualitatif mixed methode menggunakan pendekatan marketing, IT, psikologi dan komunikasi, dengan kontribusi 43% youtube, 42% Facebook, Instagram 38%, Twitter 27% dan WA serta media sosial popular lainnya.

Dimana pengguna medsos 52% adalah kelompok usia 17-35 tahun. Usia ini merupakan kelompok milenial yang memiliki kontribusi terbesar dalam penyebaran pengaruh politik di media sosial.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yusran Yunus
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper