Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PILPRES 2019: Jammal Tak Percayai Keakuratan Hasil Survei Median

Lembaga Survei Media Nasional (Median), Senin (22/1), merilis hasil survei yang menyebut bahwa perbedaan elektabilitas pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dengan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno kini hanya berjarak 9,2%.
Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (ketiga kiri) dan Ma'ruf Amin (kiri) bersalaman dengan pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto (kedua kanan) dan Sandiaga Uno (kanan) usai Debat Pertama Capres & Cawapres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (ketiga kiri) dan Ma'ruf Amin (kiri) bersalaman dengan pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto (kedua kanan) dan Sandiaga Uno (kanan) usai Debat Pertama Capres & Cawapres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga Survei Media Nasional (Median), Senin (22/1), merilis hasil survei yang menyebut bahwa perbedaan elektabilitas pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dengan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno kini hanya berjarak 9,2%.

Menurut Rofiq Al Fikri, selaku Koordinator Jaringan Masyarakat Muslim Melayu (Jammal), masyarakat Indonesia tidak perlu risau dengan hasil ini.

Dikutip dari Antara, Rofiq berpendapat Median merupakan lembaga survei yang berbeda dengan lembaga survei lainnya yang menyebut selisih elektabilitas Jokowi-Prabowo terpaut jauh, yakni sekitar 20%.

Dia menjelaskan masyarakat hendaknya mempercayai lembaga-lembaga survei yang berdasarkan sejarah mempunyai keakuratan tinggi dalam mengeluarkan hasil surveinya, contohnya Litbang Kompas, Populi Center, Charta Politica, LSI, dan LIPI.

Dalam rilis yang diterima, Rofiq mengungkapkan bahwa secara kepemilikan lembaga survei itu dimiliki oleh seorang kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang bernama Rico Marbun.

Berdasarkan rekam jejak yang pernah ditelusuri, lembaga survei Median pernah mengeluarkan hasil dimana pada Mei 2013 lalu, menempatkan PKS sebagai partai dengan elektabilitas tertinggi di bawah PDIP dan Golkar menjelang Pemilu 2014.

Namun pada akhirnya, hasil survei Median meleset jauh. Pada Pemilu 2014, PKS hanya menempati peringkat ketujuh, jauh di bawah perolehan suara PDIP dan Golkar.

Oleh karena itu, dengan segala campur tangan dari pemilik Median yang selalu ‘ngawur’ dalam mengeluarkan hasil surveinya, publik diimbau untuk tidak sepenuhnya mempercayai.

Rofiq mengingatkan bahwa hasil survei mampu memengaruhi opini publik, namun peran serta publik dalam memilah-memilah informasi yang beredar, akan membawa publik tidak lagi mudah dibodohi.

Seperti diketahui, survei Median terbaru mendapati elektabilitas pasangan Prabowo-Sandi merangkak naik, memperpendek jarak perolehan suara dengan Jokowi-Ma’ruf.

Dalam rilis survei nasional Median pada Januari 2019 di Jakarta, Senin (21/1/2019), pasangan Jokowi-Ma’ruf meraih 47,9% suara responden, sedangkan Prabowo-Sandi meraih 38,7%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Herdiyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper