Bisnis.com, JAKARTA - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi- Kyai Ma’ruf Ace Hasan Syadzily menegaskan hasil survei dari sejumlah lembaga memperlihatkan elektabilitas pasangan calon presiden dan Jokowi-Ma’ruf di atas 50%, hanya lembaga survei Median yang menyebut 47,9%.
Dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (22/1/2019), Ace memaparkan survei Populi Center, LSI, Litbang Kompas, Indikator Politik menemukan bahwa elektabilitas Jokowi diatas 50% , tapi hanya Median yang menampilkan elektabilitas Jokowi 47,9%.
“Jika menemukan lembaga survei yg beda sendiri, patut dicurigai motifnya dan juga kehandalan metodologinya,” tukas Ace.
Bahkan, katanya, hasil survei Charta Politika juga menunjukkan jarak elektabilitas Jokowi-Ma’ruf dan Prabu-Sandiaga 20%.
Ace menjelaskan bahwa pasangan calon Prabowo-Sandi (paslon 02) bertahan dengan mengangkat framing bahwa jarak antara Jokowi-Ma’ruf dengan Prabowo-Sandi tinggal 10% atau satu digit.
Timses paslon 02, ujarnya, menyebut angka itu adalah survei internal yg tidak dipublikasikan. Beberapa saat setelah klaim survei internal paslon 02 itu disampaikan ke publik, muncul rilis Median menjustifikasi klaim survei internal bahwa selisih elektabilitas pada bulan januari yang tinggal satu digit (9,2%).
Baca Juga
“Kalaupun terpaksa mengikuti framing Median yang ikut mengklaim survei internal paslon 02. Selisih 9,2% juga berat bagi paslon 02 untuk mengejar elektabilitas Jokowi. Karena apa? Karena Median sendiri menyebut kenaikan suara paslon 02 cenderung lambat,” jelas Ace.
Dalam 3 bulan naik sekitar 3,2%, maka dalam 3 bulan kedepan pun, dengan pola seperti itu, paslon 01 (Jokowi-Ma’ruf) tidak akan terkejar.
“Melihat berbagai blunder 02 dan semakin panasnya mesin partai 01, bisa jadi elektabilitas 01 tidak tertandingi,”pungkas Ace.