Bisnis.com, JAKARTA -- Isu lingkungan hidup, hutan dan korupsi sumber daya alam saat ini masih menjadi isu pinggiran yang belum banyak dibahas oleh sebagian besar publik, termasuk kelompok muda.
Padahal fakta menunjukkan bahwa Indonesia terus kehilangan hutan alamnya karena telah disulap menjadi perkebunan sawit skala luas, industri tambang dan industri kertas.
Khalisah Khalid, Koordinator Golongan Hutan mengatakan bahwa ini terjadi karena praktik pengelolaan sumber daya alam yang masih koruptif.
"Seluruh dunia mengakui bahwa Indonesia adalah pemilik hutan tropis ketiga di dunia, dan para koruptor telah mengakibatkan hutan kita terus terancam," ujarnya dalam rilis yang diterima Bisnis, Rabu (16/1/2019).
Menurutnya, banyak kerugian yang terjadi akibat deforestasi atau hilangnya hutan antara lain bencana ekologis, hilangnya kebudayaan dan identitas masyarakat adat karena, hingga kerugian ekonomi. Bahkan KPK telah menyatakan bahwa kerusakan lingkungan hidup adalah kerugian negara.
"Untuk itulah organisasi masyarakat sipil yang terdiri dari WALHI, Coaction Indonesia, Kemitraan, Madani Berkelanjutan, Greenpeace Indonesia, Change.org, Rekam Nusantara Foundation, Econusa, dan HuMa berkolaborasi membangun inisiatif bernama Golongan Hutan," ujarnya.
Khalid berharap gerakan ini dapat mendorong anak muda untuk bukan hanya melek politik, tetapi juga mengambil peran aktif untuk menyelamatkan hutan Indonesia.