Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Swasembada Pangan: Prabowo-Sandi Siapkan Kebijakan Pro Petani dan Nelayan

Calon presdien dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bertekad membangun ekonomi petani dan nelayan sebagai basis perekonomian nasional. Langkah itu akan diwujudkan melalui berbagai cara salah satunya dengan mendorong regenerasi petani dan nelayan demi terwujudnya kedaulatan pangan di Indonesia.
Dewan Pakar Prabowo-Sandi bidang Ekonomi Laode Kamaluddin, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo, Akademisi dan Pemerhati isu-isu pangan dan Perempuan Sidrotun Naim, Ketua Kontak Tani Nelayan Indonesia Winarno Tohir, dan Jubir Prabowo-Sandi Pipin Sopian di Media Center Prabowo-Sandi, Jakarta, Rabu (16/1/2019)./Bisnis-Jaffry Prabu Prakoso
Dewan Pakar Prabowo-Sandi bidang Ekonomi Laode Kamaluddin, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo, Akademisi dan Pemerhati isu-isu pangan dan Perempuan Sidrotun Naim, Ketua Kontak Tani Nelayan Indonesia Winarno Tohir, dan Jubir Prabowo-Sandi Pipin Sopian di Media Center Prabowo-Sandi, Jakarta, Rabu (16/1/2019)./Bisnis-Jaffry Prabu Prakoso

Bisnis.com, JAKARTA - Calon presdien dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bertekad membangun ekonomi petani dan nelayan sebagai basis perekonomian nasional. Langkah itu akan diwujudkan melalui berbagai cara salah satunya dengan mendorong regenerasi petani dan nelayan demi terwujudnya kedaulatan pangan di Indonesia.

Dewan Pakar Bidang Ekonomi Prabowo-Sandi Laode Kamaluddin mengatakan bahwa dunia pertanian dan nelayan saat ini mengalami penuaan. Di kalangan anak muda, jumlah petani dan nelayan menurun dari tahun ke tahun.

Banyak orang tua petani dan nelayan tidak ingin anak-anaknya mengikuti profesi orang tuanya karena alasan kemiskinan.

“Tidak ada bangsa yang mandiri kalau pangannya tidak dilahirkan sendiri, tidak ada bangsa yang bisa tahan kalau pangannya dikuasai dari luar. Kita harus mulai berpikir kepada generasi milenial untuk menggunakan digital farming dan digital fishering,” katanya di Media Center Prabowo-Sandi, Jakarta, Rabu (16/1/2019).

Pemerhati isu pangan dan perempuan Sidrotun Naim menjelaskan bahwa anak muda malas bertani karena harga pupuk dan benih mahal.

Apalagi harga komoditas pertanian setelah panen anjlok ditambah susahnya akses permodalan bagi petani dan nelayan jadi alasan mengapa anak muda malas bertani.

Oleh karena itu, Sidrotun mendorong agar Prabowo-Sandi membentuk lembaga keuangan yang pro kepada petani dan nelayan. Lembaga keuangan itu harus diwujudkan untuk menghadirkan keadilan bagi petani dan nelayan sebagai tulang punggung kedaulatan pangan di Indonesia.

“Kalau pengusaha besar mau berhutang kan relatif mudah. Kalau petani dan nelayan mau berhutang itu susah. Berarti harus dibenahi karena berarti sistemnya belum adil,” jelas Sidrotun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper