Kabar24.com, JAKARTA — Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) berharap masalah muslim Uighur di China diselesaikan dengan damai.
Hal itu diungkapkan Ketua PBNU Said Aqil Siroj setelah menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla. Manurut Said Agil, harapan NU itu akan disampaikan dalam pertemuan berikutnya dengan duta besar China untuk Indonesia Xiao Qian.
PBNU akan mengusulkan kepada pemerintah negeri Tirai Bambu untuk menyelesaikan masalah Uighur dengan meniru penyelesaian konflik di beberapa daerah di Indonesia yang dilakukan dengan jalur damai.
“Kami harapkan bisa diselesaikan dengan damai, dengan dialog seperti Pak JK berhasil melakukan mediasi ketika Aceh, Poso. Pak JK berpengalaman,” ucapnya di Kantor Wakil Presiden RI, Kamis (10/1/2019).
Sebelumnya, Xiao Qian pun telah bertemu dengan PBNU untuk menjelaskan masalah Uighur pada akhir Desember lalu. Dalam pertemuan di kantor PBNU itu Dubes Qian menjelaskan apa yang terjadi terhadap Muslim Uighur di Xinjiang, China.
Di sisi lain, Said menjelaskan, dalam pertemuan berikutnya PBNU akan menegaskan jika isu masalah Uighur terkait agama pihaknya akan melakukan protes keras.
“Kalau terjadi penindasan atas nama agama. Tapi kalau separatisme politik itu urusan dalam negeri mereka,” ujarnya menjelaskan.
Hal itu bukan tanpa alasan. Belasan orang Uighur datang ke Poso untuk mendukung terorisme di bawah kendali Santoso.