Bisnis.com, JAKARTA - Dalam pesan tahun barunya, Presiden China Xi Jinping menekankan pentingnya mengandalkan kemampuan diri sendiri (self-relance) dalam menghadapi berbagai tantangan.
Hal itu disampaikan Xi dengan merujuk kepada perubahan dan tantangan bagi China “yang belum pernah terlihat dalam 100 tahun” terakhir, yaitu perlambatan ekonomi disertai hubungan yang konfrontasional dengan Amerika Serikat.
Dia juga berjanji, Pemerintah China bakal tetap menjaga pertumbuhan ekonomi supaya tidak merosot terlalu dalam dan tetap memberlakukan kebijakan pemangkasan pajak sebagai bagian dari upaya mengurangi beban korporasi.
“Terlepas dari semua risiko dan tantangan, kami akan mendorong perekonomian menuju pengembangan berkualitas tinggi, mempercepat pengganti mesin pertumbuhan lama, dan mempertahankan indikator utama ekonomi dalam kisaran yang masuk akal,” ujar Xi, seperti dikutip Bloomberg, Selasa (1/1/2019).
Adapun pidato dari Xi tersebut seakan menjadi alarm bagi Negeri Panda dalam menghadapi dua tantangan besarnya tadi.
Dari dalam negeri, performa ekonomi China yang diwakili oleh data ekonomi indeks manufaktur menunjukkan pelemahan lebih lanjut pada Desember.
Indeks Pembelian Manajer (Purchasing Managers’ Index/PMI) China yang dirilis pada Senin (31/12/2018) menunjukkan penurunan memasuki area kontraksi di level 49,4 pada Desember, dari 50,0 pada bulan sebelumnya.
Sementara untuk hubungan ke luar negeri, Xi dilaporkan telah berbincang dengan Presiden AS Donald Trump pada Sabtu (29/12/2018), atau tiga hari sebelum peringatan 40 tahun hubungan diplomatik AS dan China.
Sejauh ini, upaya Trump yang menantang Beijing untuk memasuki medan perang dagang telah menimbulkan kekhawatian meluas.
Berbagai pihak khawatir dengan potensi hubungan kedua negara itu bakal memasuki periode konfrontasi yang berkepanjangan.
Adapun dalam percapakapan tersebut, keduanya sempat membahas tentang perselisihan dagang antarnegara.
Dalam kesempatan itu, Xi menyampaikan, sejarah telah membuktikan bahwa kerjasama merupakan pilihan terbaik bagi keduabelah pihak.
Senada dengan Xi, Trump menilai, percakapan dengan Xi telah mewakili “kemajuan besar” menjelang tercapainya kesepakatan dagang AS—China.
Sementara kedua pemimpin tersebut berkomunikasi secara jarak jauh, delegasi AS yang dipimpin oleh Wakil Ketua Perwakilan Dagang AS (USTR) Jeffrey Gerrish tengah bersiap untuk mengadakan perundingan tatap muka pertama, sejak AS dan China memasuki masa gencatan senjata perang dagang, di Beijing pekan depan.