Bisnis.com, JAKARTA - Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian mengkritisi pemberitaan media terkait isu etnis Uighur di Provinsi Xinjiang yang disebut mengalami diskriminasi dan penindasan oleh otoritas setempat. Ia bahkan menyebut pemberitaan seperti itu menyesatkan.
"Apa yang diberitakan media saat ini menyesatkan. Tidak sesuai kebenaran," kata Dubes Xiao usai bertemu dengan pengurus Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di kawasan Menteng, Jakarta, Jumat (27/12/2018).
Xiao menegaskan bahwa praktik agama di China dilindungi hukum dan undang-undang. Ia pun membantah hak-hak beragama umat Muslim dari etnis Uighur dibatasi sebagaimana diberitakan.
"Saya ingin masyarakat Indonesia tahu bahwa kebebasan beragama di China dilindungi di bawah konstitusi dan hukum," tegasnya.
Xiao juga memaparkan sebagaimana Indonesia, Pemerintah China melindungi kebebasan beragama. Xinjiang sendiri merupakan rumah dari 14 juta Muslim dari berbagai etnisitas, termasuk 10 etnis minoritas. Jumlah tersebut menyentuh hampir separuh dari total 23 juta umat Muslim China.
Sebelumnya, Xiao kembali mengajak masyarakat Indonesia dan anggota organisasi Islam untuk berkunjung langsung ke Xinjiang dan melihat langsung kondisi di sana.
"Dubes Indonesia untuk China juga akan berkunjung langsung ke Xinjiang dan melihat langsung pusat pelatihan dan pendidikan yang dimaksud. Saya kira daripada mendengar seratus kali, lebih baik melihat sekali saja. Melalui kunjungan tersebut, masyarakat Indonesia akan lebih paham dengan apa yang dilakukan Pemerintah China," jelas Xiao.