Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan bahwa mitigasi bencana atau pendidikan tentang bencana tidak akan menjadi mata pelajaran namun akan masuk dalam program penguatan pendidikan karakter [PPK].
Hal tersebut karena Muhadjir menilai bahwa siswa-siswi Indonesia saat ini sudah memiliki banyak mata pelajaran yang harus mereka pelajari.
"Sekarang aja tasnya sudah sudah penuh masa mau ditambahi lagi [mata pelajarannya]," ujar Muhadjir usai mengisi acara jumpa media mengenai Kilas Balik Kinerja Tahun 2018 dan Program Kerja Tahun 2019 di Kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (27/12/2018).
Mantan rektor universitas Muhammadiyah Malang ini juga mengatakan jangan sampai sekolah menjadi tempat penyelesaian akhir [TPA] dimana jika ada masalah atau bencana tertentu hal itu dijadikan alasan untuk membuat kurikulum baru.
"Sekolah bukan untuk tempat penyelesaian akhir, kalau ada apa-apa masuk kurikulum, itu tidak akan menyelesaikan [masalah]," lanjutnya.
Muhadjir juga mengatakan bahwa saat ini siswa-siswi yang saat ini sedang sedang menempuh pendidikan sudah sarat dengan beban. Di mana dia mengibaratkan bahwa tas sekolah yang mereka bawa isinya lebih berat dibandingkan tas yang kenakan oleh para mahasiswa.
"Jadi, tidak sampai hati kalau itu kemudian masuk [menjadi mata pelajaran], dan itu [program PPK] cukup beberapa pertemuan dan itu akan kita [Kemendikbud] cek," tandasnya.