Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lima Pendiri Tegur Amien Rais, PAN Diklaim Tetap Solid  

Meski lima orang pendiri Partai Amanat Nasional menegur Ketua Dewan Kehormatan Amien Rais karena telah menebar ketakutan, organisasi tetap solid dan tidak ada pergolakan.
Sekjen PAN Eddy Soeparno (Tengah), Waketum PAN Mulfachri Harahap (Kanan) saat menggelar Rakernas IV PAN, Jakarta, (9/8/2018)/Bisnis - Muhammad Ridwan
Sekjen PAN Eddy Soeparno (Tengah), Waketum PAN Mulfachri Harahap (Kanan) saat menggelar Rakernas IV PAN, Jakarta, (9/8/2018)/Bisnis - Muhammad Ridwan

Bisnis.com, JAKARTA – Meski lima orang pendiri Partai Amanat Nasional menegur Ketua Dewan Kehormatan Amien Rais karena telah menebar ketakutan, organisasi tetap solid dan tidak ada pergolakan.

Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno memastikan hingga saat ini juga tidak terlihat tanda-tanda perpecahan di partai.

“Kita meminta seluruh pihak di internal PAN maupun mereka yang memiliki keterkaitan dengan PAN untuk menjaga keutuhan partai,” katanya saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (26/12/2018).

Eddy juga memerintahkan kader partai tidak tidak membuat suasana keruh sehingga timbul persepsi bahwa PAN rapuh di dalam.

Untuk para senior, mereka diharapkan menghormati keputusan partai yang mendukung Amien dan pandangan politiknya.

Sebelumnya pendiri PAN Abdillah Toga, Albert Hasibuan, Goenawan Muhammad, Toeti Heraty, dan Zumrotin mengirim surat terbuka kepada Amien. Mereka menilai Amien sering kali melakukan manuver politik yang tidak sejalan dengan prinsip organisasi baik secara individu maupun mengatasnamakan PAN walaupun sudah bukan pengurus.

“Saudara [Amien] sebagai ilmuwan ilmu politik telah gagal mencerdaskan bangsa dengan ikut mengeruhkan suasana dalam negeri dalam menyebarkan berita yang jauh dari kebenaran tentang kebangkitan PKI di negeri kita,” jelasnya.

Abdillah cs menganggap Amien juga menjadikan agama sebagai alat politik untuk mencapai tujuan meraih kekuasaan.

Bukan hanya itu, sebagai tokoh reformasi yang ikut berperan dalam mengakhiri kekuasaan orde baru, mantan Ketua Umum PAN telah bersimpati, mendukung, dan bergabung dengan politisi yang terinspirasi mengembalikan kekuatan orde baru ke kancah politik Indonesia.

Padahal, PAN merupakan partai reformasi yang menjunjung tinggi kebebasan berpendapat dan menegakkan demokrasi setelah 32 tahun di bawah kekuasaan absolut orde baru yang korup serta otoriter. 

“Untuk itu barangkali sudah saatnya Saudara [Amien] mengundurkan diri dari kiprah politik praktis sehari-hari, menyerahkan PAN sepenuhnya ke tangan generasi penerus, dan menempatkan diri Saudara sebagai penjaga moral dan keadaban bangsa serta memberikan arah jangka panjang bagi kesejahteraan dan kemajuan negeri kita,” jelasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rahayuningsih
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper