Bisnis.com, Jakarta –Pasca tsunami yang terjadi di Selat Sunda, Dompet Dhuafa melakukan Aksi Layan Sehat (ALS) untuk para warga Kampung Cibeureum, Desa Carita, Pandeglang, Banten sejak Selasa (25/12/2018).
Koordinator Aksi Layanan Sehat Dompet Dhuafa, Najib, mengatakan, bahwa masyarakat sebagai korban bencana alam tsunami dapat dengan mudah mendapatkan pelayanan yang baik untuk kesehatan mereka.
"Faktor makan tidak teratur, tidur yang tidak cukup bisa membuat daya tahan tubuh para korban menurun. Selain memeriksakan kesehatan, semoga dengan ini masyarakat dapat lebih teperhatikan kondisi kesehatannya," ucapnya.
Gelombang tsunami yang diakibatkan oleh aktivitas anak Gunung Krakatau pada menimbulkan korban jiwa hingga ratusan orang meninggal.
Hingga saat ini, terdapat sekitar 60 orang yang memeriksakan kesehatannya ke pos Kesehatan Dompet Dhuafa.
Para pasien terdiri dari masyarakat yang lanjut usia, dewasa, serta anak–anak. Dari hasil informasi yang dikumpulkan oleh layanan kesehatan ini, rata -rata korban mengalami penyakit ispa, batuk, nyeri otot (mialgia), dan pusing. Menurut Najib, selain faktor psikologis, kesehatan masyarakat dapat menurun karena kelelahan akibat adanya intensitas curah hujan yang turun dan udara dan kenyamanan lingkungan yang kurang baik.
“Mereka meninggalkan rumahnya untuk mencari tempat tinggi agar terhindar dari gelombang tinggi di tambah dengan intensitas curah hujan yang turun sehingga mengakibatkan semakin turunnya imun tubuh mereka,” ujarnya.
Korban tsunami mulai khawatir dengan penyakit yang menyerang anggota keluarganya. Faktor makan tidak teratur dan kurangnya istirahat karena harus pulang pergi ke tempat aman untuk mengungsi merupakan faktor yang mengakibatkan daya tahan tubuh para masyarakat menurun.