Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Warga Teluk Kiluan Tanggamus Sangat Membutuhkan Beras & Popok

Warga perairan Teluk Kiluan Kabupaten Tanggamus sangat mengharapkan bantuan beras dan popok karena logistik yang dikirimkan pemda setempat telah habis.
UPT Balaii Karantina KKP Lampung membantu pemulihan korban tsunami Selat Sunda di Lampung Selatan/Istimewa
UPT Balaii Karantina KKP Lampung membantu pemulihan korban tsunami Selat Sunda di Lampung Selatan/Istimewa

Bisnis.com, BANDARLAMPUNG--Warga perairan Teluk Kiluan Kabupaten Tanggamus sangat mengharapkan bantuan beras dan popok karena logistik yang dikirimkan pemda setempat telah habis.

"Bantuan yang kami terima dari Pemda, BPBD, dan Dinas PU Tanggamus tidak mencukupi lagi. Warga yang berada di lokasi bencana, khususnya yang terdampak tsunami, mengharapkan bantuan tambahan," kata Kepala Pekon Teluk Kiluan, Tanggamus, Kadek saat dihubungi Antara, Selasa (25/12)

Ia menambahkan bantuan logistik yang paling dibutuhkan warganya adalah beras dan popok bagi anak-anak.

Beras yang telah diterimanya telah habis dibagikan kepada warga yang terdampak gelombang tsunami di Teluk Kiluan.

"Sebenarnya masih banyak yang kurang seperti terpal, dan bahan pokok lainnya. Tapi yang terpenting dibutuhkan adalah beras dan popok," lanjutnya.

Soal bantuan logistik, ia bersama warga setempat sangat berharap kepada pemerintah agar dapat dikirimkan bantuan yang sangat dibutuhkan itu.

Sampai saat ini, dia bersama warganya berhemat untuk memanfaatkan logistik yang masih tersisa.

"Baru dua kali bantuan turun, kami terpaksa menghemat apa yang masih ada saat ini," kata dia.

Kondisi perairan di Teluk Kiluan, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung untuk saat ini berstatus normal. Sejak pagi warga sekitar dengan dibantu tim BPBD, PMI, Kodim Tanggamus melakukan pembersihan puing-puing yang berserakan di darat.

Sampai sore ini, untuk kondisi perairan di Teluk Kilian berstatus normal dengan ketinggian ombak seperti biasanya.

Namun ketika malam datang, kondisi berubah status siaga dan warga sekitar mengungsi di dataran tinggi seperti gunung, kebun hingga rumah saudaranya yang memiliki dataran tinggi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rustam Agus
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper