Bisnis.com, PEKANBARU - Pemprov Riau menyatakan sampai saat ini proses pembangunan jalan tol Pekanbaru-Padang khususnya di ruas Pekanbaru-Bangkinang masih dalam proses penyusunan trase.
Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setdaprov Riau Masperi mengatakan sesuai keinginan penyandang dana proyek ini, pembangunan tol Pekanbaru-Padang akan dimulai dari ruas Pekanbaru-Bangkinang.
"Penyandang dana proyek tol ini maunya dana yang sudah dikucurkan dapat langsung bermanfaat, karena itu dipilih mulai dari ruas Pekanbaru-Bangkinang," katanya Kamis (6/12/2018).
Masperi menjelaskan salah satu poin yang mendukung ruas proyek tol ini dimulai dari Pekanbaru, yaitu proses pembebasan lahan tidak sesulit di wilayah Sumatra Barat.
Untuk ruas Pekanbaru-Bangkinang misalnya, hanya perlu dilakukan pembebasan lahan dari masyarakat dan perusahaan perkebunan.
Sementara bila di Sumatra Barat, pembangunan tol harus melewati lahan milik masyarakat adat atau tanah ulayat, yang harus dilakukan pembebasan secara komunitas, dan tidak bisa dilakukan secara individual.
"Salah satunya terlihat dari mobilisasi alat berat Hutama Karya di daerah Sicincin ke Riau, itu artinya proses tol terus berjalan," katanya.
Masperi menambahkan salah satu hal yang dibahas dalam penentuan trase ruas tol Pekanbaru-Bangkinang yaitu apakah dipilih ruas sebelah kiri atau kanan dari jalan lintas Pekanbaru-Bangkinang yang ada saat ini.
Bila dipilih sebelah kiri, salah satu wilayah yang akan dihadapi trase ini adalah lokasi lapangan tembak dari Batalyon infanteri 132 Bima Sakti, Salo Kampar. Sedangkan bila dipilih sebelah kanan hanya akan melewati jalur perkebunan milik perusahaan.
Adapun tol Pekanbaru-Padang akan dibangun oleh kontraktor PT Hutama Karya, dengan pendanaan dari Asian Infrastructure Investment Bank, dengan panjang jalan tol mencapai 254,80 kilometer dan terbagi dalam 14 sesi.